Teheran (ANTARA News) - Iran, Rabu, menuduh Amerika Serikat, Inggris dan Israel terlibat dalam serangan bom bunuh diri mematikan di negara yang menewaskan 39 orang dan lebih dari 50 lainnya cedera.

Serangan itu terjadi di depan mesjid Imam Hussein di kota pelabuhan tenggara Chabahar pada Rabu ketika orang-orang sedang berkumpul untuk memperingati acara berkabung keagamaan di Tasua, menurut televisi satelit lokal Press TV.

Tasua dikenang oleh kaum Muslim Syiah untuk memperingati malam menjelang hari ketika Hussein Ibnu Ali, cucu Nabi Muhammad SAW meninggal dunia.

Menurut media, kelompok gerilyawan Sunni yang bermarkas di Pakistan Jundallah (Pasukan Tuhan) telah mengaku bertanggungjawab atas serangan mematikan itu.

Ketua Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Parlemen Nasional Iran, Alaeddin Boroujerdi, menuduh AS dan Inggris terlibat dalam serangan itu, menurut kantor berita semi-resmi ISNA.

"Pengalaman dari kejadian-kejadian yang lampau mengindikasikan bahwa dinas intelijen AS dan Inggris berada di balik kejahatan-kejahatan seperti pemboman Rabu pagi di Chabahar itu," kata Boroujerdi seperti yang dikutip media tersebut.

Sementara itu Wakil Menteri Dalam Negeri Iran Ali Abdollahi mengatakan kepada kantor berita resmi IRNA bahwa peralatan dan fasilitas yang digunakan dalam pemboman Rabu mengungkapkan mereka didukung oleh dinas intelijen kawasan dan AS.(*)

Xinhua/H-AK/M016

Pewarta: NON
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2010