Sumenep (ANTARA News) - Dalam sehari sekitar 2.000 orang mengunjungi makam almarhum mantan Presiden RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di kawasan Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur.

Hal itu diungkapkan adik kandung Gus Dur sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Sholahuddin Wahid (Gus Sholah) di Sumenep, Madura, Senin (20/12) malam.

"Pada hari-hari biasa, rata-rata pengunjung makam Gus Dur itu sekitar 2.000 orang dalam sehari. Sementara pada hari Sabtu, Minggu, dan liburan, warga yang berziarah ke makam Gus Dur bisa mencapai 8.000 orang," katanya menuturkan.

Gus Sholah berada di Sumenep pada Senin malam guna menghadiri haul (peringatan wafat tahunan) pertama Gus Dur yang digagas pemerintah daerah setempat.

Ia mengatakan, pengunjung makam Gus Dur tidak hanya umat Islam, akan tetapi juga umat dari agama lain.

"Komitmen Gus Dur untuk membela warga minoritas dan terpinggirkan membuat beliau tidak hanya dihormati oleh umat Islam saja. Umat dari agama lain banyak yang menghormati, bahkan mengganggap beliau sebagai guru," ujarnya menambahkan.

Dalam sebulan ke depan, kata dia, sejumlah elemen masyarakat di Indonesia berencana menggelar haul pertama Gus Dur.

"Saya diminta untuk menghadiri haul tersebut. Alhamdulillah, saat ini, saya bisa datang ke Sumenep," ucapnya.

Gus Sholah mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sumenep, A. Busyro Karim dan jajarannya yang telah menggelar haul pertama Gus Dur.

"Kami juga berterima kasih kepada ribuan warga Sumenep yang berkenan hadir pada haul Gus Dur. Semoga apa yang dilakukan pemerintah daerah dan warga di Sumenep mendapat ridha Allah SWT," paparnya.

Haul Gus Dur yang digagas Pemkab Sumenep digelar di halaman kantor bupati setempat.

Ribuan warga memenuhi halaman Kantor Bupati Sumenep guna menghadiri haul Gus Dur. (ANT/K004)

Pewarta: NON
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2010