Seoul (ANTARA News) - Militer Korea Selatan mengatakan pihaknya akan menggelar pelatihan besar perang darat dan udara dengan menggunakan peluru tajam pada hari Kamis di dekat perbatasan Korea Utara.

Seorang juru bicara angkatan darat mengatakan bahwa latihan di Pocheon, 20 kilometer di selatan perbatasan itu, akan menjadi pelatihan sejenis terbesar yang diselenggarakan.

Dia mengatakan pelatihan yang sama telah diselenggarakan sebelumnya di Pocheon beberapa kali.

Ketegangan masih tinggi di semenanjung setelah Korea Utara mengancam akan membalas menyerang, setelah Korea Selatan melakukan pelatihan dengan menggunakan peluru tempur pada Senin di sebuah pulau dekat perairan perbatasan yang disengketakan.

Namun kemudian pihaknya mengumumkan tidak akan melakukan serangan balasan.

Seoul pada Senin mengakhiri pelatihan militer di sebuah pulau perbatasan tanpa mengundang reaksi provokatif dari seterunya Korea Utara, menurut Komando Staf Gabungan Korsel.

Menurut juru bicara Komando Staf Gabungan Korsel Lee Bung-woo, latihan menembak selama 94 menit itu berakhir pada pukul 16.04 waktu setempat (14.04 WIB) dengan menggunakan meriam artileri Howitzer K-9 dan beberapa jenis senjata tempur lainnya yang ditempatkan di Pulau Yeonpyeong.

"Selama latihan, militer Korea Utara meningkatkan kewaspadaan serta menyiagakan diri namun tidak melakukan provokasi lagi, militer kita akan tetap menjaga ketahanan militer untuk mempertahankan kepulauan barat laut itu serta melindungi kedaulatan kita," kata Lee seperti dikutip kantor berita Yonhap.

Sebelumnya, menjelang pelatihan perang tersebut, Korea Utara memperingatkan bahwa pihaknya akan membalas latihan militer Korea Selatan itu dengan "serangan pertahanan diri tak terduga" yang kemudian memicu kekhawatiran terulangnya bombardemen mematikan Korea Utara ke arah pulau di Laut Kuning tersebut.
(H-AK/A023/A038)

Pewarta: NON
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010