Jakarta (ANTARA News) - Pembangunan rumah peduli anak tenaga kerja Indonesia di kawasan Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, masih kekurangan dana sebesar Rp1,5 miliar.

"Masih kekurangan sebesar Rp750 juta untuk pembebasan lahan dan pembangunan gedung, yang secara keseluruhan membutuhkan biaya Rp1,5 miliar," kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat dalam surat elektronik yang diterima di Jakarta, Senin.

Pada 22 Desember, BNP2TKI bekerja sama dengan Yayasan Puri Cikeas dan Rumah Peduli Anak TKI (RPA TKI) menggelar malam dana yang terkumpul bantuan dana sebesar Rp773.660.350 dari partisipasi perorangan dan lembaga terkait TKI.

Dana yang terkumpul akan digunakan untuk membangun RPA TKI di kawasan Cikeas, Nagrak, Gunung Putri, Bogor, Jabar, seluas 1.000 meter persegi.

Ketua RPA TKI, Soeryo Soepranto menjelaskan pihaknya segera membangun RPA TKI yang sederhana namun memadai sehingga bisa menampung puluhan anak TKI terlantar yang dikelolanya.

"Prinsipnya pada 2011, RPA TKI sudah terwujud," ujar Soeryo.

RPA TKI, kata Soeryo, selama ini hanya menggunakan rumah sewa tidak begitu luas di Kota Tangerang, Banten guna memelihara anak-anak TKI itu.

RPA TKI, katanya, sekitar tiga tahun ini telah memelihara puluhan anak TKI dengan jumlah yang cenderung bertambah setiap tahunnya.

Anak-anak TKI itu ditampung RPA TKI setelah dibawa pulang oleh TKI yang bekerja sebagai penata laksana rumah tangga dari luar negeri karena mereka tidak mau membawa pulang anaknya ke kampung halamannya.
(B009/B010)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2010