Gianyar (ANTARA News) - Sebanyak 14 krama atau warga pengempon ( pemuja) Pura Dalem Jungjungan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, mengalami keracunan setelah makan nasi bubur yang baru di belinya dari warung di lingkungan pura itu.

"Penyebabnya belum pasti, tapi indikasi awal karena mie dan bubur nasi, untuk kepastian pihaknya masih menyelidiki kasus itu," kata Kanit Reskrim Polsek Ubud, Ipda Gede Suryadmaja, Selasa.

Ia mengaku kejadian itu terjadi Senin kemarin, kala itu belasan warga mulai bertumbangan sejak pukul 19.00 WITA.

"Jumlahnya mencapai 14 orang, lima di antaranya merupakan balita (bawah lima tahun)," jelasnya.

Kepada petugas salah satu warga yang mengkonsumsi bubur nasi, I Kadek Kajil mengaku sengaja tidak pakai mie saat ikut makan bubur, dan pada saat yang lain bertumbangan, Kajil tak mengalami gangguan apa-apa..

Menurut warga, kata Suryadmaja sesaat setelah makan bubur nasi buatan Kadek Puji, belasan warga langung mengeluh mual-mual.

Kata dia, tak lama kemudian, para korban langsung muntah-muntah. "Warga yang panik langsung membawa mereka ke RS Ganesha di Celuk, Sukawati," jelasnya.

Dari 14 korban itu, jelasnya enam di antaranya langsung dipulangkan karena sudah baikan.

"Masih ada delapan orang dirawat di rumah sakit," katanya.

Menurut warga, kata Suryadmaja, kejadian semacam ini tidak pernah menimpa kampungnya sebelumnya.

Ia mengaku, penjual bubur, I Kadek Puji, pun selama ini dikenal biasa berjualan makanan disela upacara adat di pura seperti sebagian warga lainnya. "Penjualnya warga sendiri, selama ini nggak pernah ada apa-apa, saya juga jualan di sini, nggak apa-apa," katanya.

Kendati demikian, jelas Suryadmaja Puji tetap dibawa ke Mapolsek Ubud untuk dimintai keterangan, sementara sampel makanan yang diduga beracun itu sudah diambil petugas kesehatan Gianyar.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2010