Jakarta (ANTARA News) - Meneguhkan kebhinekaan Indonesia sama artinya dengan menggalang kekuatan nasionalisme untuk menjadi bangsa yang mandiri.

"Tahun 2011 tantangan kita dituntut membangun budaya demokrasi yang penuh toleransi, PKB mengajak untuk mewujudkan kehidupan demokratis yang lebih baik," kata Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar di Jakarta, Selasa malam.

Muhaimin mengemukakan hal itu saat acara refleksi akhir tahun 2010 bertema "Meneguhkan Pluralisme Hidup Berbhineka Tunggal Ika" dalam rangka mengenang satu tahun wafatnya KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

"Kita harus terus meneruskan perjuangan beliau (Gus Dur) dan meneruskan perjuangan PKB bagi kemajuan dan perkembangan bangsa," kata Muhaimin.

Menurut Muhaimin yang juga Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bangsa Indonesia tengah menghadapi kemiskinan, pengangguran, dan tak mandiri sebagai bangsa berdaulat.

"Meski pertumbuhan ekonomi tahun 2010 meningkat di atas 6 persen dan inflasi berhasil ditekan dibawah 6 persen namun peningkatan ini tidak signifikan dalam mengurangi kemiskinan dan pengangguran. Realita masyarakat hidupnya justru semakin sulit," kata Muhaimin.

Dia mengemukakan, bangsa Indonesia harus mampu membangun ekonomi dan industri yang kuat. " Dan harus mengandalkan kekuatan anak bangsanya sendiri," kata Muhaimin.

Ia juga menegaskan bahwa di tahun 2011 PKB melarang keras kadernya di DPR pergi keluar negeri tanpa alasan yang jelas.

Dalam acara haul tersebut hadir para ulama dan pimpinan umat beragama lain seperti pendeta Nathan Setiabudi. Hadir pula Paguyuban Serikat Marga Tionghoa Indonesia. Peringatan haul satu tahun Gus Dur juga menampilkan musik orkestra Tionghoa dari Kelompok Harmoni Orkestra.
(Yud/A038/BRT)

Pewarta: Yudha Pratama Jaya
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2010