Ambon (ANTARA News) - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolsian Daerah Maluku, AKBP Johanis Huwae, mengatakan bahwa kondisi keamanan di Namrole, ibu kota Kabupaten Buru Selatan, kembali kondusif usai aksi demonstrasi anarkis terkait pengumuman seleksi calon pegawai negeri sipil.

"Kami mendapatkan laporan dari Kapolres Buru, AKBP M. Sarifuddin, bahwa keamanan di Namrole sudah terkendali sambil terus dilakukan proses penyelidikan untuk mengungkapkan aktor di balik aksi demonstrasi tersebut," katanya, di Ambon, Kamis.

Johanis mengutip laporan Kapolres Buru yang wilayah hukumnya meliputi Buru Selatan bahwa aksi demonstrasi dipicu ketidakpuasan para pelamar dan masyarakat setempat dengan Sekda, AM Laitupa, untuk memprioritaskan lulusan CPNS putera daerah sekitar 75 persen melalui pernyataan di atas kertas bersegel.

Namun, saat pengumuman CPNS ternyata putera daerah kurang dari 25 persen sehingga menyulut emosional para pelamar dan masyarakat di Namrole, sehingga melakukan demonstrasi kepada Pejabat Bupati Buru Selatan, M. Saleh Thio, dan Sekretaris Daerah, Laitupa.

Saleh Thio tidak bisa memberikan penjelasan yang dapat diterima para pelamar dan masyarakat, sedangkan Laitupa memilih meninggalkan Kantor Bupati.

Para pelamar dan masyarakat telanjur emosi dan melakukan perusakan kantor bupati dan membakar rumah dinas Penjabat Bupati sehingga aktivitas Pemerintahan Buru Selatan terhenti.

Kerugian material akibat perusakan dan pembakaran tersebut untuk sementara diperkirakan mencapai ratusan juta rupiah, sedangkan tidak ada korban maupun pendemo yang terluka.

Johanis mengatakan, mengantisipasi aksi demonstrasi susulan telah dikerahkan masing-masing satu peleton Brimob, pengendalian masyarakat, Polsek Namrole dan TNI AD.

"Polda Maluku yang juga telah mengirimkan masing-masing satu peleton Brimob dan Samapta pada tiga hari lalu memperkuat pengamanan agar bisa dilakukan pengamanan fasilitas negara di Namrole sambil menyelidiki aktor demonstrasi maupun aksi pengrusakan/pembakaran serta memfasilitasi pertemuan dengan tokoh masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Kapolres Buru, AKBP M Sarifuddin belum bisa dikonfirmasi karena jaringan telpon genggam (HP) ke Namrole terganggu, dan Saleh Thio dievakuasi ke Ambon, tapi belum berhasil dikonfirmasi.
(T.L005/A041/P003)

Pewarta: NON
Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010