Jakarta (ANTARA News) - Realisasi penerimaan bea keluar (BK) hingga 29 Desember 2010 mencapai Rp8,03 triliun atau 147,31 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2010 senilai Rp5,45 triliun.

"Ini karena harga CPO yang meningkat, dan CPO merupakan penyumbang terbesar penerimaan BK," kata Direktur Penerimaan dan Peraturan Kepabenan dan Cukai Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai, Kushari Supriyanto, di Jakarta, Jumat.

Selain menghimpun BK, Ditjen Bea Cukai juga menghimpun penerimaan bea masuk (BM) di mana realisasinya mencapai Rp19,76 triliun atau 115,52 persen dari target Rp17,1 triliun.

Sementara realisasi penerimaan cukai mencapai Rp65,5 triliun atau 110,53 persen dari target Rp59,26 triliun.

"Total penerimaan dari tiga jenis penerimaan itu mencapai Rp93 triliun. Jumlah ini meningkat 25,3 persen dibanding periode yang sama 2009," kata Kushari.

Selain memungut tiga jenis itu, Ditjen Bea Cukai juga memungut penerimaan negara berupa pajak dalam rangka impor dan pajak (PPN) hasil tembakau. Realisasi penerimaannya mencapai Rp214,9 triliun.

Jumlah itu terdiri dari PPN dan PPnBM dalam rangka impor sebesar Rp87 triliun atau naik 31,7 persen dibanding periode yang sama 2009. Realisasi PPh pasal 22 impor mencapai Rp23,5 triliun atau naik 23,1 persen dibanding periode yang sama 2009.

Sementara itu, realisasi penerimaan dari PPN hasil tembakau mencapai Rp1,1 triliun atau naik 4,3 persen dibanding periode yang sama 2009.

Direktur Jenderal (Dirjen) Bea Cukai, Thomas Sugijata, mengungkapkan bahwa dari hasil pelaksanaan post clearence audit, pihaknya menemukan tagihan senilai Rp419,51 miliar.

"Realisasi penagihan hingga akhir tahun ini mencapai Rp178 miliar," katanya menambahkan.
(T.A039/S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2010