Pria kelahiran Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur, 3 Maret 1990 itu akan turun di kelas 49kg dan menghadapi petinju lainnya dalam ajang olahraga nasional empat tahunan tersebut.
Ia pun mengaku sudah mempersiapkan diri cukup lama untuk PON Papua. Ia memiliki keinginan yang besar untuk mempersembahkan medali bagi kontingen Pulau Dewata.
Kornelis memiliki sejumlah pengalaman, tidak hanya tidak saja pada kejuaraan nasional, tetapi juga kejuaraan internasional.
"Saya juga salah satu penghuni atlet tinju pada pemusatan latihan nasional (pelatnas) untuk persiapan SEA Games mendatang. Namun, saat ini saya harus kembali ke daerah untuk memperkuat kontingen Bali pada ajang PON di Papua," ucap Kornelis.
Baca juga: Bali loloskan enam petinju ke PON 2020
Lebih lanjut, ia pun mengaku sudah siap menghadapi lawan-lawannya di PON. Dalam pertarungan nanti, ia sudah mempelajari strategi dan taktik untuk menaklukkan lawan dari kejuaran-kejuaran nasional maupun internasional yang pernah diikuti.
"Saya bisa menjadi atlet tinju karena besutan keras dari pelatih saya, bapak Yulianus Leo Bunga dan motivasi Ketua Pengurus Provinsi Petina Bali Made Muliawan Arya, atau yang akrab dipanggil Pak De Gadjah," ujar Kornelis.
Beberapa prestasi yang pernah ditorehkan Kornelis, di antaranya medali perak pada ajang olahraga Asia Tenggara SEA Games di Myanmar tahun 2013. Kemudian pada SEA Games 2015 di Singapura, ia meraih medali emas. Namun pada SEA Games di Filipina 2019 lalu, ia hanya mampu meraih perak.
Dalam kejuaran nasional, Kornelis juga mencatatkan sederet prestasi, antara lain medali perak pada PON di Jawa Barat. Saat ini, Kornelis juga menjadi petinju andalan tim Merah Putih dalam ajang SEA Games di Hanoi, Vietnam, yang rencananya akan digelar November 2021.
Baca juga: Kontingen Bali targetkan 30 medali emas pada PON Papua
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021