Jakarta (ANTARA News) - Menko Perekonomian Hatta Radjasa menyatakan bahwa upaya mengatasi berbagai hambatan investasi akan tetap menjadi perhatian pemerintah pada 2011.

"Yang menjadi kebijakan di 2011, yang bersifat bottle neck (hambatan) terus diselesaikan untuk mendorong investasi," kata Hatta Radjasa dalam jumpa pers awal tahun bersama menteri-menteri bidang ekonomi di Jakarta, Senin.

Hatta menyebutkan, upaya mengatasi berbagai hambatan misalnya dengan melakukan penyempurnaan dan penyiapan aturan bidang infrastruktur.

Pemerintah tengah menyiapkan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) sebagai pelaksanaan dari UU tentang Perumahan termasuk RPP tentang Rumah Susun.

"Kami juga akan berusaha menyelesaikan pembahasan RUU Pengadaan Lahan, penyiapan RPP terkait UU tentang Persampahan, RPP terkait UU tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya," katanya.

Selain itu juga tengah disusun Raperda terkait upaya pengembangan produksi pangan khususnya beras dan tebu di Merauke dan Papua. Demikian juga dengan RPP tentang Penataan Ruang dan Pengembangan Wilayah.

Menurut Hatta, pemerintah juga terus menyempurnakan upaya mengatasi banjir baik di Jakarta maupun di daerah seperti di daerah aliran Sungai Bengawan Solo. Di bidang telekomunikasi antara lain pembangunan jaringan serat optik.

Di bidang transportasi antara lain pemeliharaan jalan sepanjang 35.000 km dan jembatan sepanjang 121 km, perluasan Pelabuhan Tanjung Priok, dan peningkatan kapasitas jalan tol. Selain itu perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang dan pembangunan bandara internasional di Lombok.

Di bidang energi, pemerintah akan mulai melaksanakan tender percepatan pengadaan listrik 10.000 MW tahap II dengan tender proyek 2x1.000 MW di Jawa Tengah.

"Diversifikasi energi terus dilakukan antara lain terus mendorong penggunaan gas untuk transportasi dan penghematan penggunaan BBM," kata Hatta.

Arus Modal


Hatta mengatakan, arus modal asing terus mengalir ke Indonesia sejalan dengan perbaikan iklim investasi dan regulasi yang pro investasi.

"Arus modal masuk ke Investasi asing langsung (FDI) mencapai 12 miliar dolar AS dan ke portofolio sebesar 16 miliar dolar AS. Ini mendukung perekonomian kita," katanya.

Sementara itu Menkeu Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah akan meyakinkan agar arus modal masuk yang selama ini lebih banyak di portofolio akan masuk ke sektor riil.

"Kita akan yakinkan dengan melaksanakan program-program yang mendorong pengalihan ke sektor riil termasuk melalui insentif fiskal," katanya.

Menkeu juga mengatakan bahwa pemerintah mendorong perusahaan untuk masuk ke pasar modal atau menerbitkan saham kembali atau menerbitkan obligasi dalam rangka mendukung pengembangan usaha.

"Ada tiga BUMN yang siap melakukan penawaran saham perdana dalam waktu dekat," kata Agus.

(A039*S034/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011