Jakarta (ANTARA News) - Pada pembukaan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa pagi dibuka menguat, penguatan ini merupakan "efek Januari".

"Penguatan lebih disebabkan efek Januari. Pelaku pasar tengah memperbaiki posisi portofolio mereka terutama dengan memburu saham-saham yang memiliki kinerja yang baik di tahun sebelumnya," ujar analis Millenium Danathama Securities Ahmad Riyadi di Jakarta, Selasa.

Ia menambahkan, kenaikan harga komoditas seperti minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) dan minyak mentah dunia juga memberi sentimen positif pada IHSG.

Selain itu, lanjut dia, rencana pemerintah yang terus membangun infrastruktur dalam negeri memberi sentimen positif pada saham sektor infrastruktur dan memberi sentimen positif juga pada saham sektor properti.

"Saham-saham properti yang saat ini baik seiring dengan rencana pemerintah yang terus membangun infrastruktur mendorong saham sektor infrastruktur dan properti membaik," katanya.

Ia menambahkan, emiten dari saham-saham pertambangan sektor komoditas saat ini diperkirakan menuai pendapatan yang meningkat sehingga laba mereka juga diperkirakan meningkat dan memperbaiki PER (rasio harga terhadap laba per saham perusahaan) tersebut.

Sementara itu, sentimen dari luar negeri, IHSG dipengaruhi oleh pembukaan Bursa Saham Regional yang didominasi bergerak menguat.

Bursa AS, kata dia, menyambut awal tahun baru dengan mencetak penguatan yang cukup signifikan. Pada perdagangan kemari Senin (3/1), indeks Dow Jones industrial average menguat 93,24 poin (0,81 persen) ke level 11.670,75.

BEI dibuka dengan volume saham yang diperdagangkan mencapai 25,818 juta dengan total nilai Rp33,200 miliar dari 328 kali transaksi, di mana 20 saham yang diperdagangkan menguat, 0 saham melemah, dan 9 saham belum bergerak harganya.

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 110,53 poin (0,47 persen) ke level 23.546,58, Indeks Nikkei-225 naik 144,93 poin (1,42 persen) ke level 10.373,85, dan Indeks Straits Times menguat 20,09 poin (0,40 persen) ke level 3.255,86.
(ANT/A024)

Pewarta: NON
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2011