Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PB PSOI), Arya Sena Subyakto, mengatakan bahwa atlet-atlet tersebut berasal dari 11 provinsi, angka yang melebihi ekspektasi.
"Sebenarnya ekshibisi itu baru dianggap sah kalau diikuti minimum enam provinsi termasuk provinsi tuan rumah, tapi ini surprisingly 11 provinsi," ujar Arya saat dihubungi Antara di Jayapura, Selasa.
Baca juga: PB PSOI sebut Rio Waida bikin surfing naik pamor
Lebih lanjut, Arya mengungkapkan bahwa persiapan menjelang pertandingan telah matang sebab PB PSOI telah mengirim team advance dan perwakilan dari Papua sejak pekan lalu untuk mensurvei tempat.
Tantangan lain yang dirasakan adalah dari segi pembiayaan mengingat pertandingan tersebut digelar secara mandiri, sehingga harus memprediksi biaya tidak terduga.
Cabang olahraga ekshibisi selancar ombak di PON XX Papua mempertandingkan dua nomor, yaitu nomor short board atau papan pendek putra dan nomor aerial atau mengudara putra.
Masing-masing nomor, short board putra diikuti oleh 18 atlet, sementara aerial diikuti oleh 15 atlet.
Baca juga: Sulawesi Selatan optimistis sabet emas selancar PON Papua
Kendala lain untuk penyelenggaraan selancar ombak, menurut Arya, adalah cuaca. "Kita lihat jam setengah 6 kita di lokasi kalau ombak oke kita on," ujar dia.
Salah satu upaya mencegah penyebaran virus corona, selain selalu menegakkan protokol COVID-19, semua yang akan berangkat mengikuti ekshibisi selancar ombak di PON Papua, diharuskan melakukan tes PCR dan sudah mendapatkan vaksin.
Cabang olahraga, yang debut di Olimpiade Tokyo 2020, itu menjadi salah satu dari 10 cabang eksibisi di PON Papua, di antaranya bersama dengan esport, modern pentathlon dan triathlon.
Baca juga: Selancar ombak pertandingkan dua nomor di PON Papua
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021