Denpasar (ANTARA News) - Bahasa Sansekerta kurang diminati mahasiswa padahal bahasa Jawa Kuno tersebut semakin langka diajarkan pada sekolah dan perguruan tinggi umum.

"Dalam proses belajar mengajar bahasa Sansekerta  perlu strategi yang direkayasa sedemikian rupa untuk mencapai tujuan," kata Drs I Made Surada, MA, dosen Fakultas Dharma Duta Institut Hindu Dharma Negeri (IHDN) Denpasar, Selasa.

Ia mengatakan, mahasiswa khususnya di lembaga pendidikan tinggi khas Hindu itu umumnya kurang menyenangi terhadap bidang studi bahasa Sansekerta akibat dosen kurang menguasai teknik-teknik mengajar bahasa Jawa kuno tersebut.

Menurut dia, yang harus diperbaiki meliputi kurikulum, tujuan pembelajaran, materi, metode, media pembelajaran serta evaluasi pembelajaran.

Made Surada melakukan penelitian terhadap studi kasus pembelajaran bahasa Sansekerta di IHDN Denpasar.

Kurikulum bahasa Sansekerta menurut Made Surada berfungsi sebagai alat mencapai tujuan dan barometer dalam mengukur keberhasilan program pendidikan. Selain itu menjadi patokan dalam menetapkan bagian mana yang memerlukan penyempurnaan, perbaikan sekaligus meningkatkan mutu pendidikan.

Dia mengatakan, pengajar, suasana pembelajaran, metode belajar, motivasi dan minat sangat mempengaruhi keberhasilan dalam proses belajar mengajar bidang bahasa Sansekerta.

Menurut Made Surada perlu upaya meningkatkan kompetensi dosen dalam mengelola proses pembelajaran bahasa Sansekerta. Selain itu mengembangkan variasi dan pengelolaan kelas dalam pembelajaran bahasa Sansekerta.

"Kurikulum yang mantap, serta tersedianya sarana dan prasarana pendukung yang memadai diharapkan proses belajar mengajar bidang studi bahasa Sansekerta mencapai sasaran sesuai yang diharapkan," kata Made Surada.
(I006/M019/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011