Jakarta (ANTARA News) - Menteri BUMN Mustafa Abubakar, mengharapkan harga penawaran saham perdana (IPO) PT Garuda Indonesia berada di kisaran Rp1.000, per lembar.

Namun, ia menyadari kisaran harga tersebut harus dipelajari lebih mendalam dulu oleh financial advisor dari IPO Garuda Indonesia.

"Saya berharap harga saham IPO Garuda Indonesia di kisaran Rp 1.000. Mudah-mudahan mendapat dukungan dari penasehat keuangan," kata Mustafa, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa.

Menurut Mustafa, proses penetapan harga (bookbuilding) IPO Garuda sedang berlangsung, yang didasarkan pada minat investor dari hasil "roadshow" (muhibah bisnis) ke luar negeri dan investor lokal.

Menurut rencana, IPO Garuda dijadwalkan pada 11 Februari 2011, melepas kepemilikan saham 30 persen, dengan dana yang akan diperoleh diperkirakan mencapai sekitar 400 juta dolar AS.

"Dengan fundamental perseroan yang bagus, maka saya barharap dapat harga perdana yang bagus pula," ujarnya.

Selain harga yang bagus saat penawaran perdana, juga akan menarik pada pasar sekunder.

Ia menambahkan, pelepasan saham perusahaan penerbangan "platmerah" ini, akan dilepas termasuk kepemilikan 10 persen saham PT Bank Mandiri.

Sementara itu, Direktur Utama Garuda Emirsyah Satar menuturkan, pihaknya pada 13-15 Januari 2011 akan melakukan "roadshow" ke sejumlah negara.

"Pekan ini kami akan roadshow, ke Singapura, Hongkong, Amerika Serikat (Boston, New York), dan London," katanya.

Menurutnya, roadshow untuk menjaring minat investor terutama di pusat-pusat pasar saham dunia, terhadap saham Garuda.

Dalam IPO tersebut, perseroan telah menetapkan penjamin emisi (underwriter) yaitu, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan underwriter asing ditetapkan UBS dan Citibank.

Dalam rencana IPO tersebut, perseroan menggunakan laporan keuangan periode September 2010.

Hingga kuartal III 2010, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp194 miliar.(*)

(T.R017/S006/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011