Jakarta (ANTARA News/Reuters) - Seorang anggota dewan gubernur bank sentral China mencela tuduhan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner bahwa China memanipulasi mata uang Yuan, sebagai tuduhan menyesatkan dan memperingatkan bahwa tuduhan itu sebagai alasan untuk melakukan proteksionisme ekonomi. Su Ning, Wakil Gubernur Bank of China, menyebut komentar Geithner ini tidak berdasar fakta dan menyebutnya sebagai penyesatan dalam menganalisis penyebab krisis keuangan, demikian kantor berita China, Xinhua, Sabtu. Su juga memperingatkan tuduhan itu sebagai alasan untuk proteksionisme perdagangan. "Kami percaya untuk menghadapi krisis keuangan harus ada semangat mengkritik diri sendiri," kata Su saat mengunjungi sebuah kantor suratkabar bisnis di Beijing. "Masyarakat internasional saat ini tengah bekerjasama secara aktif guna mengatasi krisis keuangan, dan upaya ini mesti menghindarkan upaya eksploitasi perbedaan sebagai alasan untuk memperbarui atau menguatkan proteksionisme perdagangan," kata Su seraya menyebut langkah proteksionis itu akan merusak upaya pemulihan ekonomi global. Pernyataan Geithner ini sendiri disebut sebagai sinyal bahwa pemerintahan baru AS dibawah Presiden Barack Obama akan mengambil sikap lebih keras terhadap China dalam upaya mempersempit surplus perdagangan China yang besar yang oleh sejumlah orang di Washington dianggap sebagai penyebab tidak seimbangnya perekonomian global dewasa ini. Yuan ditutup lebih rendah terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat dan kebanyakan diperdagangkan dibawah target kurs ideal yang ditetapkan bank sentral China sehingga muncul spekulasi bahwa komentar Geithner itu ditujukan untuk merusak periode depresiasi yuan yang dinikmati China selama ini. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009