"Jika melihat peta kekuatan yang ada, untuk tim putra kami pasang target di perunggu," kata Manager Sepak Takraw Jawa Barat Yusuf Jamaludin yang dikonfirmasi Antara dari Jakarta, Minggu sore.
Menurut Yusuf medali perunggu merupakan target rasional bagi Jabar di PON Papua jika melihat sebaran pemain timnas sepak takraw putra.
Menurut Yusuf mayoritas pemain timnas sepak takraw saat ini memperkuat Provinsi Gorontalo, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Barat, dan Riau. "Sedangkan Jabar hanya punya mantan timnas satu orang, yaitu Andi Paturay," katanya.
Yusuf mengatakan Gorontalo dan Jawa Tengah memiliki materi pemain yang relatif merata di seluruh lini pertahanan maupun serangan berkat kemampuan fisik serta pengalaman bergabung di timnas.
"Kami melihat talenta pemain muda mereka juga bagus," katanya.
Cabang olahraga sepak takraw PON Papua XX mempertandingkan lima kategori, yakni double event, quadrant event, regu event, double event putera, dan double event puteri.
Tim putra Jawa Barat bergabung bersama Jawa Tengah, Papua, Kalimantan Timur dan Gorontalo di Grup A regu event. Sedangkan di grup B terdapat Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tenggara dan Banten.
"Pertandingan perdana tim putra menghadapi Kalimantan Timur berlangsung pada Kamis (30/9) di GOR Universitas Cendrawasih (Uncen) melawan Kalimantan Timur," katanya.
Andi Paturay dan kolega juga akan bersaing di grup A double event putra bersama Papua, Jateng dan Banten. Sedangkan Sulawesi Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Gorontalo bergabung di Grup B.
Pada Grup C bergabung tim Sulawesi Tenggara, Lampung, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Grup D diisi oleh Kalimantan Selatan, Kepulauan Riau, Aceh dan Sumatera Selatan.
"Pada Senin (4/10) Jabar akan menghadapi tim tuan rumah Papua di double event putra," demikian Yusuf.
Baca juga: Lena-Leni tumpuan Jabar di PON Papua
Baca juga: Sepak takraw Sumbar incar medali emas di ajang PON Papua
Baca juga: Sepak Takraw Sumut siap cetak sejarah di PON Papua
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021