Ketua Bidang Upacara PB PON XX Sub Mimika Handy K Titaley di Timika, Minggu, mengatakan kepercayaan yang diberikan kepada Yulius Uwe untuk membawa api PON merupakan sebuah penghargaan atas dedikasinya di bidang olahraga, khususnya pada cabang olahraga atletik.
Peraih medali emas SEA Games 1985 Bangkok, SEA Games 1987 Jakarta dan SEA Games 1993 Singapura pada nomor dasalomba itu merupakan putra asli Mimika, kelahiran Kokonao Mimika Barat, 12 Januari 1965.
"Beliau merupakan putra Mimika dan telah mendedikasikan hidupnya untuk kemajuan olahraga, khususnya atletik," kata Handy yang akrab disapa Andre itu.
Baca juga: Deretan pahlawan olahraga Indonesia dalam kirab api PON Papua
Baca juga: Pino Bahari: Kirab Api PON Papua jadi momen tingkatkan motivasi atlet
Selain Yulius, terdapat tiga atlet nasional yang hingga kini masih aktif, yang akan membawa api PON saat melakukan kirab keliling Kota Timika, Selasa, 28 Oktober.
Mereka terdiri atas Maria Natalia Londa, atlet lompat jauh dan lompat jangkit, peraih medali emas Asian Games 2014 serta dua medali emas SEA Games 2015 dan 2017.
Selanjutnya Muhammad Bima Abdi Negara, peraih medali perunggu SEA Games 2017 Kuala Lumpur dan Santia Tri Kusuma, mantan atlet balap sepeda peraih medali emas pada PON XV 2000, PON XVI 2004, SEA Games 2001, dan SEA Games 2003.
Koordinator Tim Terbang Api PON Reza R Mutiara menyebut setiba di Bandara Timika, api PON XX kemudian langsung dibawa ke Pendopo Rumah Negara (rumah jabatan Bupati Mimika) di kawasan Kelurahan Karang Senang SP3 untuk diserahkan kepada Bupati Mimika Eltinus Omaleng.
Selanjutnya dilakukan prosesi penyalaan tungku api PON XX.
Baca juga: Dari Sorong, api PON akan dikirab keliling Papua
Kemudian api PON XX akan dikirab keliling Kota Timika dimulai dari Kuala Kencana, melewati Jalan Cenderawasih menuju arena pertandingan PON XX di Kelurahan Timika Jaya SP2, selanjutnya menuju Jalan Yos Sudarso di depan Gereja Katedral Tiga Raja Timika.
Rombongan kirab api PON XX kemudian melintasi Jalan Hasanuddin dan berbelok ke Jalan Budi Utomo dan kembali ke Jalan Yos Sudarso menuju Pasar Lama Timika yang menjadi lokasi pentas seni budaya.
Api abadi PON XX diambil di Kabupaten Sorong, Provinsi Papua Barat.
Setelah diterbangkan ke Biak dan selanjutnya ke Timika, api PON XX kemudian diterbangkan ke Wamena, ibukota Kabupaten Jayawijaya pada Rabu (29/9), dan kemudian diterbangkan lagi ke Merauke pada Kamis (30/9).
Pada Jumat (1/10), api PON XX akan diterbangkan lagi ke Jayapura untuk diserahkan ke Wali Kota Jayapura, dan disemayamkan di Gedung Negara (rumah jabatan Gubernur Papua).
Keesokan harinya yaitu pada Sabtu (2/10), api PON XX akan dibawa menuju Kabupaten Jayapura, melintasi Danau Sentani dengan perahu tradisional menuju Kalkote dan selanjutnya dibawa masuk ke Stadion Utama Lukas Enembe, tempat dimana PON XX akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Oktober pukul 19.00 WIT.
Api PON XX kemudian dinyalakan di Kaldron Stadion Utama Lukas Enembe selama berlangsungnya pesta olahraga empat tahunan itu yang akan berlangsung 2 hingga 15 Oktober.
Baca juga: Kirab api PON Papua di Jayapura dimulai 1 Oktober
Baca juga: PB PON: Perlengkapan kirab api PON XX dibuat menyerupai tifa
Pewarta: Evarianus Supar
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2021