Jakarta (ANTARA News) - Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Firdaus Djaelani mengungkapkan bahwa Bank Mutiara saat ini sedang menyiapkan gugatan perdata di Pengadilan Zurich, Swiss.

"Permasalahan hukum menonjol selain masalah Antaboga adalah perebutan dana 156 juta dolar AS di pengadilan Zurich Swiss," kata Firdaus di Gedung DPR Jakarta, Senin.

Ia menyebutkan, pengajuan gugatan perdata itu merupakan bagian dari upaya Bank Mandiri melakukan upaya pengembalian aset.

Bank yang semula bernama Bank Century itu berupaya mengembalikan dana jaminan (dana security deposit) di LGT Bank sebesar 156 juta dolar Amerika Serikat (AS) atas nama Teltop Holding Ltd.

LGT Bank mengajukan permohonan kepada Pengadilan Distrik Zurich untuk menempatkan (konsinyasi) dana security deposit atas nama Telltop sebesar 156 juta dolar AS pada 3 April 2009.

Pengadilan Tinggi Zurich telah memutuskan dana security deposit sebesar 156 juta dolar AS yang disengketakan Bank Mutiara dan Tarquin dititipkan di pengadilan.

Bank Mutiara diminta untuk mengajukan gugatan kepada Tarquin dalam jangka waktu 60 hari. Hal ini sedang disiapkan.

Menurut Firdaus, dalam rangka mendukung proses pengembalian dana itu melalui jalur G to G, pemerintah telah menyampaikan mutual legal asissteance (MLA) kepada Pemerintah Swiss.

"Perkembangan terakhir, saat ini Pemerintah Swiss masih meminta tambahan keterangan dan data," kata Firdaus.

Dirut Bank Mutiara, Maryono, mengatakan bahwapengembalian aset-aset hingga saat ini sudah mencapai sekitar 24,5 persen.

"Jumlah total aset bermasalah mencapai Rp6,8 triliun, saat ini sudah kembali dengan berbagai cara sebesar sekitar Rp1,6 triliun," katanya.

Mengenai kinerja keuangan per 31 Desember 2010, total aset mencapai 10,77 triliun dibanding akhir 2008 sebesar Rp5,4 triliun, kredit mencapai Rp6,25 triliun dibanding Rp4,77 triliun, dana pihak ketiga Rp8,9 triliun dibanding Rp5,51 triliun.

Selain itu ekuitas sebesar Rp762 miliar dibanding minus Rp1.54 triliun, laba/rugi bersih mencapai Rp762 miliar dibanding minus Rp7,28 triliun, CAR sebesar 10,85 persen dibanding minus 22,29 persen, NPL gross 24,84 persen dibanding 35,17 persen, dan NPL neto 4,84 persen dibanding 10,42 persen.
(T. A039/S019/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011