Jakarta (ANTARA News) - Juru Bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum akan menunjuk pengganti atau pelaksana tugas sementara Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, terkait penyakit kanker yang diderita menteri kesehatan.

"Jadi memang tidak ada rencana (menunjuk-red) pejabat sementara untuk menjalankan tugas beliau," kata Julian ketika ditemui di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa, setelah mendampingi Presiden Yudhoyono dalam kunjungan kerja ke Sumatera Utara.

Julian menegaskan, presiden masih memercayakan tugas menteri kesehatan kepada Endang Rahayu.

Menurut Julian, presiden memberikan dukungan dan berharap Endang bisa segera sembuh, sehingga dapat menjalankan tugas seperti sebelumnya.

"Sampai saat ini dilaporkan bahwa keadaan Ibu Endang belum sampai keadaan dimana kondisi kesehatan beliau mengganggu tugas-tugas beliau sebagai menteri kesehatan," katanya.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih menegaskan, penyakit yang dideritanya tidak akan mengganggu aktivitasnya sebagai seorang menteri.

"Saya tetap berobat ke rumah sakit, sekarang masih terus dalam pengobatan tapi ini tidak mengganggu aktivitas," kata Menkes beberapa waktu lalu.

Menkes juga menyatakan tidak ada kelonggaran yang diberikan dalam menjalankan tugas kementerian meskipun ia menderita kanker yang menyerang paru-parunya itu.

Awal terdeteksi penyakit itu adalah sewaktu Menkes menjalani "check-up" (pemeriksaan) kesehatan rutin pada bulan Oktober 2010.

"Tanggal 22 Oktober diperiksa masih sehat tapi ada dokter yang melihat hasil rontgen saya dan jadi khawatir jadi minta pemeriksaan lebih lanjut," paparnya.

Dari pemeriksaan lebih lanjut itulah ditemukan adanya kanker di tubuh Menkes.

Setelah menerima berita tersebut, Menkes mengaku telah melaporkan kondisinya ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan menerima dukungan untuk berobat.

Saat ini, Menkes mengupayakan pengobatan di RSPAD, RS Gading Pluit dan rumah sakit di luar negeri.(*)
(T.F008/Z002/R009)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011