Jayapura (ANTARA) - Persaingan klasemen medali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua makin memanas setelah DKI Jakarta berhasil menggeser tuan rumah di posisi puncak pada Rabu (29/9/2021).

Kontingen Ibu Kota untuk sementara memimpin daftar perolehan medali dengan mengantongi 17 emas, 8 perak, dan 9 perunggu.

Sementara Papua berada di urutan kedua dengan torehan 13 emas, 3 perak, dan 9 perunggu. Posisi ketiga Jawa Barat dengan 9 emas, 8 perak, dan 13 perunggu.

Jawa Timur di urutan keempat dengan mengoleksi 2 emas, 8 perak, dan 4 perunggu.

Baca juga: Round-up: DKI Jakarta sapu bersih emas hari pertama wushu PON Papua
Baca juga: Hasil kriket PON Papua: DKI Jakarta kawinkan emas putra dan putri


DKI Jakarta berhasil menggeser tuan rumah setelah hari ini mendulang 11 medali emas.

Sepatu roda kembali berkontribusi besar untuk skuad Ibu Kota dengan raihan empat emas. Kemudian wushu dan kriket masing-masing dua emas. Sisanya, dayung, sepak takraw, dan judo masing-masing satu keping emas.

Sedangkan Papua, hari ini mendulang empat emas. Dua di antaranya berasal dari cabang olahraga dayung, sementara sisanya masing-masing dari judo dan gantole.

Baca juga: Papua boyong dua emas dari cabang dayung PON Papua
Baca juga: Jawa Barat tambah dua emas dari dayung PON Papua


Berikut klasemen sementara perolehan medali PON Papua hingga Rabu (29/9/2021)

1. DKI Jakarta: 17 emas, 8 perak, 9 perunggu
2. Papua: 13 emas, 3 perak, 9 perunggu
3. Jawa Barat: 9 emas, 8 perak, 13 perunggu
4. Jawa Timur: 2 emas, 8 perak, 4 perunggu
5. Bali: 1 emas, 2 perak, 3 perunggu
6. Sumatera Barat: 1 emas, 2 perak, 2 perunggu
7. Kalimantan Timur: 1 emas, 1 perak, 2 perunggu
8. Riau: 1 emas, 1 perak
8. Sulawesi Tenggara: 1 emas, 1 perak
10. Sulawesi Selatan: 2 perak, 2 perunggu

Baca juga: Perserosi nilai kemampuan atlet sepatu roda tiap daerah mulai merata
Baca juga: Jatim sabet medali emas sepak takraw double tim putra PON Papua
Baca juga: Papua kawinkan dua medali emas pada ITT 200 M sepatu roda

 

Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
COPYRIGHT © ANTARA 2021