Seperti diakui Ridly (31) yang berjualan di sekitar Mimika Sport Centre yang menjadi arena pertandingan basket PON XX Papua.
"Saya jualan dari Senin (27/9) lalu. Omzet per hari rata-rata Rp2-3 jutaan," kata Ridly, ditemui di lapaknya di Mimika, Kamis.
Atribut PON yang dijajakan pria asal Jakarta itu terbilang lengkap, mulai boneka maskot, "tote bag", syal, kaos, tumbler, hingga topi yang semuanya bergambar maskot PON.
Bahkan, topi dan tumbler sudah habis diborong pembeli sehingga harus kembali distok ulang olehnya.
"Tumbler kemarin saya ada tiga lusin sudah habis, ini pesan lagi dua lusin. Topi juga sudah habis, kemarin ada tiga lusin," ujarnya.
Ridly yang bekerja di Bandara Internasional Mozes Kilangin Mimika itu sengaja memanfaatkan waktu senggangnya untuk mencoba peruntungan seiring momentum PON.
Untuk atribut, ditawarkannya dengan harga bervariasi, seperti sepasang boneka maskot PON Papua, Kangpho dan Drawa dengan harga Rp300.000
Syal ditawarkannya Rp50.000, kaos polo Rp150.000, kaos biasa Rp100.000, sedangkan tumbler Rp100.000.
"Kalau beli boneka sama atribut lain, kayak syal, topi, dan sebagainya, saya diskon sepasang cuma Rp280.000," kata pria yang murah senyum itu.
Hal senada disampaikan Putri (47) yang juga mengaku mencoba peruntungan di ajang olahraga nasional empat tahunan itu.
"Yang laku kebanyakan kaos. Baru sembilan lembar, kemarin (laku) empat lembar," kata perempuan berdarah Bugis Makassar itu.
Untuk kaos bergambar maskot PON, Putri menjualnya dengan harga mulai Rp135.000-175.000 bergantung ukuran.
PON Papua akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 dengan mempertandingkan 37 cabang olahraga yang dibagi pelaksanaannya di empat daerah, yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, Merauke.
Meski baru dibuka pada 2 Oktober mendatang, beberapa cabang olahraga sudah memulai kompetisi dan perebutan medali.
Baca juga: Beragam suvenir kekinian PON Papua mulai dijual di pasar daring
Baca juga: 1.000 gerabah Kampung Abar disiapkan untuk cenderamata PON 2020 Papua
Baca juga: Papua siapkan pengrajin noken untuk cendera mata PON 2020
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021