Menurut Robby, antusias masyarakat untuk melakukan vaksinasi COVID-19 saat ini makin tinggi apalagi vaksinasi menjadi salah satu persyaratan untuk dapat menyaksikan langsung pertandingan PON.
“Dalam pelaksanaan vaksinasi ada tiga kelompok, yaitu kelompok yang mau (vaksin), yang ragu-ragu, dan yang garis keras. Dan kami sekarang ada di posisi garis keras,” kata Robby.
“Momen ini juga memotivasi masyarakat untuk vaksinasi karena orang yang masuk (arena) juga kami harap mereka yang sudah vaksinasi,” tambah dia.
Presiden Joko Widodo sebelumnya menginstruksikan agar cakupan vaksinasi COVID-19 di empat wilayah penyelenggara PON 2021 dapat mencapai 70 persen sebelum pelaksanaan multiajang nasional empat tahunan tersebut dibuka pada 2 Oktober.
Sementara berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 30 September 2021, cakupan vaksinasi di empat klaster penyelenggaraan PON Papua belum mencapai target tersebut, namun sudah berada di atas angka 50 persen untuk dosis pertama.
Di Kota Jayapura, cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 65,70 persen dan dosis kedua 39,52 persen. Di Kabupaten Jayapura, cakupan vaksinasi dosis pertama 58,90 persen dan 36,86 persen untuk dosis kedua.
Di Mimika, cakupan vaksinasi dosis pertama mencapai 61,62 dan dosis kedua 43,18 persen. Di Merauke, dosis pertama 71,34 persen, sedangkan dosis kedua 45,18 persen.
Sebagai upaya untuk meningkatkan vaksinasi di Papua, panitia penyelenggara dan pemerintah daerah telah menempatkan gerai vaksin di beberapa arena pertandingan PON.
Layanan vaksinasi dapat ditemukan di sejumlah lokasi seperti arena tenis di halaman kantor Wali Kota Jayapura, arena dayung di Teluk Youtefa, dan arena sepatu roda Klemen Tinal Roller Sport.
Baca juga: Protokol kesehatan dan vaksinasi terus ditegakkan jelang PON XX Papua
Baca juga: Layanan vaksin dan antigen pastikan keamanan penonton di arena tenis
Baca juga: PLN gelar gebyar vaksin Gotong Royong guna sukseskan PON XX
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021
