Defia sebelumnya sukses merebut dua emas pada dua nomor poomsae (seni jurus) perorangan dan beregu putri di PON 2016 Jawa Barat. Peraih emas Asian Games 2018 itu pun sudah siap bertanding dan yakin dapat mengulang prestasi tersebut di PON Papua.
“Sekarang hanya perlu mempersiapkan mental karena fisik dan teknis sudah dipersiapkan sejak lama. Setelah PON 2016 langsung melanjutkan latihan karena setelah pelatda langsung kembali ke pelatnas dan persiapan ke Asian Games dan SEA Games. Jadi setelah PON 2016 masih latihan sampai sekarang,” kata Defia saat ditemui Antara di Jayapura, Kamis.
“Target aku emas sama seperti PON 2016,” ujar dia menambahkan.
Baca juga: Dinggo yakin jadi taekwondoin terbaik di kelas 68 kg pada PON Papua
Defia mengakui bahwa situasi pandemi COVID-19 sempat menjadi kendala dalam persiapan menuju PON. Selain dipulangkan dari pelatda, atlet yang tergabung dalam tim nasional taekwondo tersebut juga sempat vakum dari berbagai kejuaraan nasional dan internasional sepanjang tahun 2020 karena pandemi.
Atlet berusia 26 tahun tersebut bahkan mengaku sempat khawatir dengan pelaksanaan PON Papua yang harus berlangsung di tengah situasi pandemi.
Meski demikian, ia tak mau persiapannya menuju PON terganggu gara-gara COVID-19.
“Kekhawatiran banyak bahkan sebelum berangkat aku hampir dua pekan sekali swab karena aku tidak mau persiapan aku terganggu gara-gara COVID-19,”
“Ke sini juga sempat ada omongan ada ribut-ribut, tapi kenyataannya di sini kami terlindungi karena kami tidak kemana-mana jadi benar-benar aman,” ujar dia.
Cabang taekwondo PON Papua dipertandingkan pada 1-5 Oktober di GOR Politeknik Penerbangan Kayu Batu, Kota Jayapura. Untuk nomor poomsae akan dimainkan pada 3 Oktober.
Baca juga: Taekwondo Jabar rutin tes antigen pastikan kesehatan jelang PON
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2021