Dari 26 provinsi yang ambil bagian dalam perlombaan panjat tebing PON Papua, sebanyak 10 provinsi sudah mendapatkan medali, sementara 16 provinsi lainnya masih nihil medali.
"Klasemen pertama ada Jawa Timur dengan tiga emas, dua perak," kata Inspektur pertandingan panjat tebing PON XX Papua M. Efendi saat konferensi pers di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Jumat.
Tim Jawa Timur tampil perkasa di nomor lead beregu putra dan putri, serta boulder beregu putra. Sementara Nusa Tenggara Barat menyusul dengan perolehan satu emas dari nomor boulder beregu putri.
Kemudian, Bali memperoleh satu emas dari nomor speed world record perorangan putri melalui atletnya Desak Made Rita Kusuma Dewi.
Tuan rumah Papua juga memperoleh satu emas lewat aksi Abas Hamid dan Nesthy Stella Pedai di nomor speed klasik campuran (mix) dan Kalimantan Barat memperoleh satu emas dari nomor speed world record perorangan putra atas nama Veddriq Leonardo.
Peringkat selanjutnya adalah Jawa Barat dan Jawa Tengah yang masing-masing meraih satu medali perak dan tiga medali perunggu. Kemudian DKI Jakarta dengan koleksi satu medali perak dan satu medali perunggu, serta erakhir ada Banten dan Kalimantan Timur masing-masing mengoleksi satu medali perak.
Sejak perlombaan pada 27 September, hingga Jumat ini sudah tujuh nomor yang diselesaikan, meliputi speed klasik campuran, speed world record perorangan putra dan putri, lead beregu putra dan putri, boulder beregu putra dan putri.
Dengan demikian, masih tersisa sembilan nomor yang dilombakan dari arena panjat tebing, yakni nomor speed relay putra/putri, lead perorangan putra/putri, lead campuran, boulder perorangan putra/putri, dan combine perorangan putra/putri.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021