Bogor (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Stasiun Klimatologi Kelas I Dramaga, Bogor mencatat terjadi penurunan curah hujan di wilayah Bogor dan sekitarnya selama bulan Desember 2010 hingga Januari 2011.

Koordinator Prakiraan Cuaca Stasiun Klimatologi kelas I Dramaga Bogor, RT Agus Heru Rianta di Bogor, Jumat menjelaskan, penurunan curah hujan seperti di wilayah Bogor, juga merata terjadi di seluruh Jawa Barat.

"Ini disebabkan oleh dinginnya suhu permukaan laut Jawa bagian utara Jawa Barat," katanya.

Agus menjelaskan, penurunan curah hujan terpantau pertengahan Desember 2010, yakni pada DAS harian III curah hujan minus 0,2 dan DAS harian IV minus 0,4.

"Pada DAS harian I dan dua masih normal, nilainya nol belum terjadi penurunan," katanya.

Kondisi itu pun terpantau hingga awal Januari, di mana curah hujan yang turun menjadi sedikit.

Ia menyebutkan, berdasarkan pantauan, kawasan curah hujan di 15 titik di Bogor Raya menunjukkan angka rata-rata 50 persen curah hujannya di bawah normal.

Contohnya di daerah Dramaga curah hujan normalnya berkisar antara 263-356 mililiter, dan yang terjadi sebesar 117 mililiter.

Begitu pula di kawasan Cikopo curah hujan yang turun 265 mililiter, normalnya antara 214 hingga 289 mililiter.

Di Citeko curah hujan 291 mililiter (306-414), Ciawi 208 mililiter (344-466) dan Cibinong 117 (270-365).

"Berdasarkan angka tersebut terlihat curah hujan di beberapa wilayah di Bogor mulai menurun dari batas normalnya," kata RT Agus Heru Rianta.

Turunnya curah hujan di Bogor terbukti dengan surutnya ketinggian air di Bendung Katulampa, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Kepala Penjaga Bendung Katulampa, Andi Sudirman menyebutkan, sejak Desember 2010 hingga Januari 2011 rata-rata ketinggian air di bendung di bawah normal.

"Dibandingkan tahun 2009, rata-rata ketinggian air pada bulan yang sama berkisar antara 50 sampai 70 centimeter, tapi sekarang rata-rata 10 hingga 30 centimeter," katanya.

Andi menyebutkan, selama Desember meningkatnya ketinggian air akibat hujan, hanya terjadi dua kali yakni pada tanggal 4 dan 6 Desember.

"Itupun, ketinggiannya hanya sampai siaga empat dan tiga," katanya.

Sementara pada bulan Januari 2011, kenaikan air terjadi pada tanggal 13 Januari yakni mencapai 130 centimeter dengan status siaga tiga.

"Selama bulan Januari, baru satu kali naiknya. Itupun cuma sampai status siaga tiga," katanya.

Ia menjelaskan, ketinggian air normal di Bendung Katulampa adalah 70 centimeter. Untuk status siaga empat ketinggian air 80 centimeter, siaga III ketinggian 130 cm dan siaga II 180 cm dan siaga I 200 cm.

Menurut dia, saat ini debit air Sungai Ciliwung sangat dangkal, hingga batu-batu air terlihat jelas akibat penurunan curah hujan.

Kondisi ini, menurut dia, berbeda pada tahun sebelumnya, ketinggian air Kali Ciliwung rata-rata 50 hingga 70 cm.

"Saat hujan deras di mana puncaknya bulan Februari tahun lalu, ketinggian air mencapai 210 cm," katanya.

Namun, kata dia, pada tahun 2011, sederas apapun air hujan ketinggian air tidak terlalu meningkat tajam, dan jika naik cepat kembali surut.

Ia menambahkan, saat ini ketinggian air di Bendung Katulampa normal yakni 30 cm, meski saat ini Bogor tengah diguyur hujan ringan. (LR/A035/K004)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011