Pencapaian ini merupakan prestasi membanggakan bagi tim judo Bali, mengingat pada PON sebelumnya perolehan medali yang didapat tidak sebanyak di Papua.
"Kami turun di PON Riau 2012 dapat dua emas, di PON Jawa Barat 2016 juga dapat dua. Dari sana kami serius berbenah pada atlet, kepengurusan, manajemen dan kepelatihan. Keseriusan ini kami lakukan sejak 2017," kata manajer tim judo Bali Agus Putra Adnyana dalam konferensi pers, Minggu.
Menurut Agus, pencapaian pada PON tahun ini sangat memuaskan karena tidak hanya melebihi target lima medali emas, tapi juga mengantongi gelar juara umum dengan bertengger pada posisi puncak klasemen hingga pertandingan judo berakhir.
Baca juga: Bali akhiri judo PON Papua dengan emas keenam dari beregu campuran
Prestasi ini diraih bukan tanpa kesulitan, kata Agus. Timnya sempat mengalami kendala berat pada masa pandemi karena keterbatasan waktu dan biaya akibat terdampak pandemi COVID-19.
"Ada sisa waktu dari pelatnas sangat singkat untuk latihan, karena terhalang pandemi pada 2020. Kami nyaris istirahat satu tahun, kondisi Bali juga terpuruk di ekonomi, itu sangat jadi kendala. Tapi kerja keras atlet dan pelatih terbayarkan hari ini. Meski dengan keterbatasan, kami bisa juara," kata Agus.
Bali mengamankan medali emas keenam dari judo setelah keluar setelah mengalahkan DKI Jakarta pada final nomor beregu campuran dengan skor 4-1 dalam pertandingan yang berlangsung di Graha Eme Neme Yauware.
Sementara tuan rumah Papua harus puas dengan medali perak bersama dengan Jawa Barat. Keduanya menduduki peringkat ketiga setelah masing-masing mengalahkan Jawa Timur dan Jawa Tengah pada babak penentuan perunggu.
Baca juga: Jawa Barat boyong tiga emas dayung slalom PON Papua
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021