Bali yang diunggulkan pada laga final nomor T20 tersebut, mendapatkan perlawanan sengit dari Kaltim yang termotivasi besar untuk menyelamatkan target medali emas PON, setelah di beberapa nomor sebelumnya gagal dan hanya meraih perunggu di nomor eight putri.
"Para pemain sudah berusaha maksimal, namun sayangnya tim Bali lebih unggul," kata pelatih kriket Kaltim Bernard Elly usai pertandingan.
Ia mengakui fisik para pemainnya sedikit menurun, karena hanya berselang satu hari melakoni laga semifinal menghadapi Banten pada Minggu (3/10), langsung menjalani laga final menghadapi Bali.
"Tim Bali punya waktu yang lebih banyak untuk recovery pemain, karena mereka sudah memastikan tiket final duluan, yakni sehari sebelum tim Kaltim mengalahkan Banten dengan skor 72-71 di laga semifinal," kata Bena, sapaan akrabnya.
Bena tetap mensyukuri hasil yang diraih anak asuhnya, meskipun gagal memenuhi target medali emas yang dibebankan KONI Kaltim.
"Para pemain sudah menjalankan taktik dan strategi dengan baik, mereka sudah bekerja keras dan patut mendapatkan apresiasi," jelas Bena.
Sekretaris Pengprov Persatuan Cricket Indonesia (PCI) Kaltim Budi Irawan mengakui bahwa tim Bali menjadi unggulan pada nomor T20 itu.
"Kami sudah berusaha maksimal di pertandingan PON Papua ini dengan raihan satu perak dan satu perunggu," ujar Budi.
Pewarta: Arumanto
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021