Akhirnya mimpi empat tahun lalu itu bisa terwujudKabupaten Mimika (ANTARA) - Atlet panjat tebing putri dari Nusa Tenggara Barat Nurul Iqamah mengatakan ia dan Anggun Yolanda, Ayu Fatullah, dan Ade Irma Suryani sudah lama memimpikan bisa meraih medali emas kejuaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari nomor boulder beregu putri.
"Akhirnya mimpi empat tahun lalu itu bisa terwujud pada hari ini," kata Nurul saat sesi konferensi pers di Arena Panjat Tebing SP2 Mimika, Senin.
Lebih hebatnya lagi, medali emas yang didamba-dambakan mereka itu diserahkan oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy bersama maskot PON XX Papua, Kangpho dan Drawa secara langsung kepada mereka berempat.
"Kami semua sempat bersalaman dengan pak Menteri (Koordinator) di podium," kata Nurul.
Turut hadir pula Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali dan Sekretaris Umum Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PB PON) XX Papua tahun 2021 Subklaster Mimika Cesar Avianto Tunya menyaksikan upacara penghormatan pemenang (UPP) mereka.
Baca juga: Regu putri panjat tebing NTB terima medali emas dari Menko PMK
Nurul mengatakan medali emas tersebut sangat istimewa karena menjadi medali emas pertama yang diraih NTB di panjat tebing PON XX Papua, sekaligus menjadi medali emas nomor panjat tebing yang pertama kali dimenangkan oleh regu boulder putri NTB sejak vakum dari kejuaraan sekitar satu tahun.
"Ini kejuaraan pertama, jadi kami terakhir ikut kejuaraan itu di Pra-PON 2019. Setelah itu sama sekali tidak mengikuti kejuaraan. Baru sekarang kami mengikuti kejuaraan lagi," kata Nurul.
Lawan berat
Penyerahan medali dilakukan setelah pertandingan final pada Kamis (30/9), regu boulder putri NTB yang beranggotakan Ayu Fatullah, Anggun Yolanda, Ade Irma Suryani dan Nurul Iqamah mampu mengalahkan lima regu finalis lainnya dari Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur dan Riau.
Nurul Iqamah dan Anggun Yolanda menjadi penampil terbaik bagi regu boulder putri NTB dengan membantu regunya meraih dua kali poin puncak dan tiga zona (2T3z) di babak final.
"Ini kebanggaan tersendiri bagi kami sejak NTB mengikuti PON, karena ini emas pertama. Sementara di PON XIX Jawa Barat hanya mendapatkan satu perunggu. Tahun ini adalah prestasi terbaik bagi kami," kata Nurul.
Baca juga: Atlet kembar Papua ke final panjat tebing nomor lead perorangan
Sedangkan medali perak dimenangkan oleh Jawa Timur yang menurunkan regu boulder putri beranggotakan Kharisma Ragil Rakasiwi, Choirul Umi, Amanda Narda Mutia dan Fitria Hartani. Hasil yang diperoleh regu boulder putri Jawa Timur adalah satu kali puncak dan tiga zona (1T3z).
Kharisma Ragil Rakasiwi menjadi penampil terbaik dalam regu ini dengan pencapaiannya pada zona pendakian pendek (boulder) pertama (B1), yaitu satu kali puncak dan satu zona (1T1z).
Terakhir, medali perunggu diraih oleh regu boulder putri Jawa Barat beranggotakan Salsabila, Betti Nawa Fatus Yoganita, Aura Paramaratri, dan Widia Fujiyanti dengan pencapaian satu kali puncak dan dua zona (1T2z).
Menurut Nurul, seluruh finalis nomor boulder beregu putri sebetulnya memiliki kemampuan yang hampir merata. Namun bila harus menunjuk saingan terberat, Nurul mengatakan mereka adalah kontingen Jawa Timur.
"Kalau dibilang sih, Jawa Timur saingan terberat kemarin," kata Nurul.
Baca juga: Masker jadi syarat layanan kesehatan posko medis arena Panjat Tebing
Atur strategi
Regu boulder putri NTB, kata Nurul, memiliki pemain yang lebih terbiasa bermain di nomor speed, bukan boulder.
Karena itu regu putri benar-benar mengatur strategi agar semua anggota berpeluang meraih puncak di tiap zona pendakian pendek atau boulder itu.
"Jadi kami betul-betul menghitungnya, semisal Anggun di jalur dua, Ayu di jalur satu, dan Nurul di jalur empat, begitu. Agar kami bisa meraih puncak (top) agar bisa mendapatkan medali emas," kata Nurul.
Nurul bersyukur karena dirinya mampu menampilkan performa puncak dalam pertandingan final nomor boulder beregu putri bersama Anggun Yolanda.
Ia berhasil meraih satu kali puncak dari tiga kali percobaan (attempts), sementara Anggun berhasil meraih puncak dari empat kali percobaan (attempts).
Baca juga: Angga Cahya perebutkan emas PON Papua nomor boulder perorangan putra
Sementara peringkat lima dan enam adalah regu boulder putri Kalimantan Timur dan Riau yang belum mencapai puncak pada babak final pada Kamis (1/10).
Kalimantan Timur menurunkan regu boulder putri yang terdiri dari Novi Cahya Wardani, Siti Fatimah, Azzah Nabillah dan Nova Bina Wardani.
Sedangkan Riau menurunkan Ade Andriani, Fitri Komala, Putri Nilam dan Puja Lestari.
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021