Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam sesi perdagangan Rabu pagi dibuka melanjutkan penguatan, kendati tidak begitu besar dan aktivitas kurang ramai.

IHSG BEI dibuka menguat tipis 2,24 poin atau 0,07 persen ke posisi 3.436,91 poin dan kelompok 45 saham-saham unggulan (LQ45) juga menguat 0,58 poin (0,09 persen) ke level 603,80 poin.

"Kendati indeks bergerak perlahan diprediksi IHSG sepanjang hari ini akan bergerak di area hijau, terdorong oleh pelaku pasar yang kembali melakukan beli terhadap saham-saham unggulan," kata analis Asjaya Indosurya Securities, Reza Priyambada, di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, investor cenderung kembali melakukan aksi "wait and see" terhadap bursa-bursa global yang bergerak fluktuatif. Beberapa investor akan memanfatkan informasi positif sebelumnya untuk melakukan investasi.

"IHSG cenderung bergerak sempit, saat ini memang masih minim sentimen positif untuk indeks bergerak cepat," ujarnya.

Ia mengatakan, penguatan indeks saat ini salah satunya didukung pelaku pasar yang kembali masuk ke pasar saham dan mengambil saham-saham yang nilainya rendah terutama saham yang berkapitalisasi besar.

"Harga saham di BEI sudah rendah, terutama saham-saham unggulan. Hal itu memicu investor lokal maupun asing melakukan pembelian," katanya.

Selain itu, posisi indeks dalam negeri berada pada posisi jenuh jual (over sold) hal itu memicu pelaku pasar kembali aktif melakukan beli. "Penguatan indeks ini lebih disebabkan faktor teknikal. Indeks sudah masuk dalam area jenuh jual, setelah dalam beberapa hari terakahir pelaku aktif jual pada saham-saham di BEI," ujarnya.

Hingga pukul 9.45 WIB IHSG terus menanjak naik berada pada posisi 3.437 atau naik 3,15 poin (0,09 persen).

Sementara bursa Regional seperti Indeks Hang Seng menguat 38,53 poin (0,16 persen) ke level 23.827,36, Indeks Nikkei-225 turun 42,03 poin (0,40 persen) ke level 10.422,39, dan Indeks Straits Times menguat 8,83 poin (0,28 persen) ke level 3.189,98.
(T.KR-ZMF/S004/P003)

Editor: Priyambodo RH
COPYRIGHT © ANTARA 2011