Pontianak (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution memperkirakan inflasi 2011 akan berada di kisaran 6 persen jika cuaca selama setahun kedepan terus membaik dan mendukung produksi bahan makanan.

"Jika perekonomian Amerika Serikat dan Eropa membaik dan cuaca juga membaik serta capital inflow tetap ada, maka inflasi masih sekitar 6 persen," kata Darmin usai peresmian Gedung Bank Indonesia Pontianak, Rabu.

Mengenai cuaca, Darmin mengatakan jika musim selama setahun ke depan tidak seekstrim sekarang, target pencapaian inflasi 6 persen itu bisa tercapai.

"Tapi sekarang kita tidak bisa asumsikan musim, apakah sampai Desember akan lebih jelek lagi atau justru terkena kekeringan," katanya.

Sementara mengenai ekonomi Amerika Serikat, Darmin menilai saat ini sudah berkembang lebih baik, meski mereka belum mengubah kebijakan "quantitative easing" yang menggelontorkan dolar AS ke seluruh dunia.

Darmin mengakui pelemahan mata uang dan indeks harga saham hampir di seluruh negara banyak disebabkan karena kekhawatiran investor akan tingginya laju inflasi pada tahun ini.

"Rupiah memang tidak terlalu berat tertekan, tetapi di pasar modal kita memang agak yang terbesar. Ini fakta bahwa inflasi memang terjadi, ditambah persepsi pemilik dana asing bahwa inflasi akan terjadi terus," katanya.

Darmin memperkirakan tekanan inflasi akan lebih tinggi dibanding tahun lalu akibat kombinasi berbagai faktor yang saling mempengaruhi, sehingga untuk menjaga stabilitas keuangan BI harus melihat tiga faktor yaitu capital inflows, inflasi, dan BI rate.

Ketika ditanya mengenai kemungkinan suku bunga atau BI rate akan dinaikkan untuk menahan laju inflasi, Darmin mengatakan hal itu yang memang diinginkan pasar, terutama pemilik dana asing.

(D012/A027/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011