Jakarta (ANTARA News) - Layanan 'microblogging' Twitter mengabarkan, Selasa (25/1), bahwa layanan media sosial itu telah diblokir di Mesir menyusul aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan untuk mendesak Presiden Hosni Mubarak turun dari tampuk kekuasaannya.

"Kami percaya bahwa keterbukaan pertukaran informasi dan pandangan akan menguntungkan masyarakat dan membantu pemerintah menjalin hubungan yang lebih baik dengan rakyat," bunyi pesan perusahaan itu dalam sebuah 'tweet' ketika memastikan aksi pemblokiran itu, seperti dikutip Reuters.

Laporan yang sama juga datang dari layanan pamantauan Internet milik Universitas Harvardm Herdict Web. Akan tetapi rakyat Mesir tetap bisa mengirim 'kicauan' di Twitter melalui layanan pesan singkat dan melalui aplikasi pihak ketiga.

Ribuan orang memadati jalan-jalan di Kairo, Mesir, untuk menentang Hosni Mubarak yang telah berkuasa selama 30 tahun. Aksi yang berlangsung sejak Selasa itu telah memakan tiga korban jiwa, dua demonstran dan seorang petugas keamanan.

(Ber/S026)

Penerjemah:
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011