"Pencarian telah kami hentikan dan sekarang dilanjutkan dengan pemantauan," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Badan SAR Nasional Ambon Mustari di Ambon, Selasa.
Menurut dia, penutupan operasi SAR untuk mencari korban dilakukan setelah tim SAR gabungan dari Basarnas Ambon melakukan pencarian selama enam hari dengan menyisir aliran Sungai Ruata, termasuk menggunakan alat berat ekskavator untuk membongkar tumpukan kayu gelondongan namun hasilnya nihil.
Baca juga: Lima korban kebakaran kapal KM Hentri dirawat di Tanimbar Kei Malra
Informasi hilangnya Adam didapatkan dari laporan Babinsa Makariki, (Malteng) Deni Lasol bahwa korban bersama tiga rekannya baru pulang mencari kayu di hutan lalu menyeberangi sungai dengan menggunakan rakit.
Namun derasnya aliran sungai akibat banjir menyebabkan mereka terjatuh dan tiga orang berhasil menyelamatkan diri ke tepian, sementara satu korban terseret banjir.
Baca juga: Cuaca buruk hambat operasi SAR cari 25 nelayan hilang
Teman korban menjelaskan masih sempat melihat korban terbawa arus sungai namun sesampainya di sekitar area penumpukan kayu loging, korban terisap ke dalam pusaran air yang berada di tumpukan kayu tersebut.
"Upaya pencarian pun sudah dilakukan oleh masyarakat namun hasilnya nihil dan baru diinformasikan ke Kantor Basarnas Ambon pada Rabu (29/9)," kata Mustari.
Baca juga: Siaga SAR khusus Lebaran 2021 digelar Basarnas Ambon
Baca juga: Basarnas Ambon perpanjang tiga hari pencarian kapal kargo hilang
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Agus Salim
COPYRIGHT © ANTARA 2021