Para atlet pelatnas utama PBSI tidak turun di PON Papua karena sedang berlaga di luar negeri.
Tim Merah Putih baru saja menyelesaikan perjuangannya di Piala Sudirman 2021 di Vantta, Finlandia pada 26 September-3 Oktober. Mereka selanjutnya akan turun di Piala Thomas dan Uber 2020 di Aarhus, Denmark pada 9-17 Oktober.
Meski begitu, masih ada atlet pelatnas pratama PBSI yang turun membela daerahnya masing-masing dalam pesta multicabang nasional empat tahunan tersebut.
“Saya sendiri jujur melihat pesertanya karena tidak ada atlet pelatnas (utama) karena mereka ke Piala Thomas-Uber, jadi persaingan merata ya cuma tinggal siapa yang lebih siap karena tidak ada alasan,” kata Mimi saat diwawancarai di GOR Waringin, Jayapura, Selasa.
“Karpet sama, kok juga sama dari Yonex,” ujar dia menambahkan.
Ada 32 atlet pelatnas pratama yang berlaga di PON Papua. Dari 22 provinsi, ada tujuh provinsi yang diperkuat atlet pelatnas, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, Papua, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Bali, dan Banten.
Namun Mimi berharap KONI Pusat nantinya dapat membuat kebijakan larangan atlet pelatnas untuk bertanding di PON guna memberi kesempatan talenta-talenta muda untuk berprestasi.
“Saya memikirkan lebih baik atlet dari pelatnas tidak perlu ikut lagi (PON), tapi tergantung keputusan dari KONI Pusat. Batas usia juga kalau bisa 21 tahun,” ucapnya.
“Karena kami di sini mau mencari bibit atlet masa depan,” pungkasnya.
Pertandingan bulu tangkis PON Papua 2021 dimulai, Selasa, dan diikuti 20 provinsi untuk memperebutkan tujuh medali emas dari nomor beregu putra dan putri, tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, dan ganda campuran.
Pertandingan nomor beregu berlangsung pada 5-9 Oktober, sedangkan nomor perorangan pada 10-13 Oktober.
Baca juga: 32 atlet Pelatnas PBSI turun di PON Papua 2021
Baca juga: Atlet keluhkan arena bulu tangkis PON Papua yang panas
Baca juga: PBSI Sulsel optimistis tembus semifinal PON 2021
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021