Bangkit dari ketinggalannya di set pertama dan kemudian balas menyerang pada set kedua dan set ketiga, petenis yang dijuluki wanita berhati singa itu menjadi orang China pertama yang menjadi finalis sebuah turnamen grand slam.
Pertandingan keduanya berlangsung seru dan menarik, Li Na yang merupakan unggulan kesembilan turnamen ini terlebih dahulu harus kehilangan set pertama 3-6 dari Wozniacky yang merupakan unggulan pertama di turnamen grand slam awal tahun itu.
Di set kedua Li Na menunjukkan bahwa ia pantas dijuluki wanita berhati singa setelah dengan kegigihan dan determinasi yang tinggi ia berhasil memaksa Wozniacky bermain kejar mengejar angka sampai kedudukan 5-4 sebelum akhirnya merebut set kedua itu dengan angka 7-5.
Pada set ketiga Li Na mulai mendominasi permainan dan dengan sebuah pukulan keras dan spektakuler dari garis belakang ia menutup pertandingan itu dengan kedudukan 6-3 sehingga membuat pendukungnya yang datang dengan warna kebanggaan China, merah, bersorak-sorai kegirangan.
"Sungguh ini merupakan pengalaman yang paling mengesankan dan akan saya kenang seumur hidup saya, sebab tidak semua petenis yang mampu sampai ke babak final sebuah grand slam meskipun telah malang-melintang dalam dunia tenis untuk waktu yang sangat lama," kata Li Na seperti dilaporkan Reuters.
"Sekarang saya mencapainya, jadi saya rasa saya juga akan mampu bermain sama baiknya untuk pertandingan selanjutnya," katanya bersemangat.
"Semoga para pemain muda atau anak-anak (di China) melihat ini dan berpikir bahwa apabila Li Na bisa maka mereka tentu juga bisa, bahkan lebih," katanya penuh harap.
Li Na yang pada tahun lalu melangkah maju ke semifinal Australia Terbuka, tetapi kemudian terhenti karena dikalahkan oleh Serena Willams yang kemudian menjadi juara.
Pada babak final, Sabtu mendatang, Li Na akan menantang Kim Clijsters setelah petenis Belgia itu menyingkirkan petenis Rusia Vera Zvonareva 6-3 6-3.
(OKS/B010)
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2011
