Priska, yang mewakili tuan rumah Papua, menundukkan petenis Jatim Jessy Rompies dengan dua set langsung 6-3, 6-2 pada pertandingan semifinal di Sian Soor Tennis Center, halaman kantor Wali Kota Jayapura, Rabu.
"Kak Jessy merupakan pemain yang berpengalaman, jadi meskipun aku sempat leading-nya agak jauh, aku selalu waspada terus karena bisa di saat kapan pun dia balik lagi," ujar Priska kepada ANTARA usai pertandingan.
Sebelumnya, di nomor beregu, Priska juga telah mengalahkan Jessy Rompies, yang berusia 31 tahun. Berbekal kemenangan itu, Priska mengaku lebih percaya diri dapat unggul dari seniornya di pelatnas itu.
"Aku optimistis sih memang bisa mengalahkan dia, cuman ya itu karena dia sangat berpengalaman aku harus tetap waspada terus dan aku senang banget bisa mengalahkan senior," ujar petenis berusia 18 tahun itu.
Pada laga final tenis tunggal putri yang akan berlangsung Kamis (7/10), Priska akan menghadapi unggulan teratas Aldila Sutjiadi. Petenis berusia 26 tahun itu melenggang ke final usai menyingkirkan wakil tuan rumah Papua Novela Rezha dalam pertandingan tiga set 6-7, 6-1, 6-2.
"Aldila ini memang senior lain yang sangat bagus juga mainnya dan aku bakal selalu kasih yang terbaik setiap match, besok pun juga. Kita lihat saja besok," kata Priska.
Sementara itu, pada nomor tunggal putra, petenis muda asal Papua Barat Muhammad Althaf Dhaifulla akan berjumpa petenis Jatim Muhammad Rifqi Fitriadi di perebutan medali emas.
Althaf secara mengejutkan menundukkan petenis senior asal Jatim David Agung Susanto pada laga sengit selama tiga set 7-5, 3-6, 7-6 (7-5) di babak semifinal.
Sedangkan Rifqi Fitriadi mengemas kemenangan mudah 6-3, 6-0 atas Patriach Kristomega (Bangka Belitung) untuk menjaga target Jatim merebut medali emas tunggal putra.
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2021