"Jadi, anggota Polresta Jayapura ini terus mengingatkan atlet, ofisial, panpel dan masyarakat yang menonton untuk tidak melupakan protokol kesehatan selama melakukan kegiatan di arena paralayang," kata Djoko kepada Antara di Jayapura, Rabu.
Dengan demikian, menurut dia, pihaknya dapat memastikan semua yang terlibat dalam cabang olahraga paralayang, baik atlet, ofisial, panpel maupun masyarakat yang menonton, aman karena menerapkan protokol kesehatan.
"Hal ini membuat kami tenang karena setidaknya dapat menjamin atlet, ofisial dan panpel tidak terpapar COVID-19," ujar Djoko.
Baca juga: Paralayang catat rekor MURI dengan 22 parasut
Baca juga: Jatim tercepat selesaikan paralayang tandem lintas alam PON Papua
Khusus untuk cabang olahraga paralayang, sambung dia, memiliki protokol kesehatan yang diterbitkan oleh Kementerian Pariwisata.
"Protokol kesehatan tersebut, yakni CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability)," terang Djoko.
Seperti diketahui, sertifikasi CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) adalah proses pemberian sertifikat kepada usaha pariwisata, destinasi pariwisata dan produk pariwisata lainnya untuk menjamin wisatawan terkait kebersihan, kesehatan, keselamatan dan kelestarian lingkungan.
Baca juga: Paralayang selesaikan nomor tandem ketepatan mendarat
Baca juga: Paralayang selesaikan babak keempat nomor "accuracy"
Baca juga: Ketua umum KONI puji lokasi paralayang PON XX Papua yang memukau
Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021