Banda Aceh (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) menyatakan siap menjadikan Pelabuhan Malahayati berada di Krueng Raya, Kabupaten Aceh Besar sebagai pelabuhan ekspor.

"Pelabuhan Malahayati sudah sangat siap menjadi pelabuhan ekspor," kata Manajer Bisnis dan Teknis PT Pelindo Cabang Malahayati Anthony H Sual di Aceh Besar, Rabu.

Pernyataan tersebut disampaikan Anthony H Sual dalam pertemuannya dengan Panitia Khusus (Pansus) Rancangan Qanun Tata Niaga Komoditas Aceh DPR Aceh yang diketuai Yahdi Hasan dari Fraksi Partai Aceh.

Menurut dia, hampir semua fasilitas pendukung pelabuhan ekspor maupun impor sudah dimiliki Pelabuhan Malahayati. Seperti tempat peti kemas maupun alat angkat peti kemas.

"Namun, yang menjadi persoalan sekarang ini masih sedikit pengusaha di Aceh mengirim barang seperti komoditas alam melalui jalur laut. Padahal pengiriman via laut lebih murah dibandingkan lewat darat," katanya.

Selain itu, lanjutnya, permasalahan lainnya Pelabuhan Malahayati terjadi pendangkalan, sehingga kapal-kapal besar di atas 25 ribu ton kesulitan merapat. Namun, pihaknya sudah mengusulkan pengerukan.

"Kami berharap DPR Aceh bisa mendorong kalangan pengusaha mengekspor berbagai komoditas Aceh melalui Pelabuhan Malahayati. Jika aktivitas pelabuhan ramai dampaknya banyak bagi perekonomian masyarakat," kata Anthony.

Ketua Pansus Rancangan Qanun Tata Niaga Komoditas Aceh Yahdi Hasan mengatakan pihaknya berharap Pelabuhan Malahayati menjadi pelabuhan ekspor impor.

"Karena itu, DPR Aceh membuat qanun atau peraturan daerah yang mengatur semua ekspor maupun pengiriman komoditas Aceh harus melalui pelabuhan di Aceh, termasuk Pelabuhan Malahayati," katanya.


Baca juga: Pelabuhan Malahayati terapkan aplikasi berjaringan internet

Baca juga: Gubernur NTT berharap Kemenhub tetapkan Pelabuhan Tenau untuk ekspor

Baca juga: Menanti kiprah Pelabuhan Cirebon jadi gerbang ekspor-impor

Baca juga: BPS: ekspor Papua terbesar dari Pelabuhan Amamapare

Pewarta: M.Haris Setiady Agus
Editor: Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2021