temuan itu bukan klaster baru karena sudah dilakukan "tracing" dan pemeriksaan, bahkan semua dalam kondisi baik serta sehatMimika (ANTARA) - Dinas Kesehatan Mimika memastikan tidak ada klaster baru COVID-19 di Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua meski ada temuan sejumlah kasus positif Corona.
Kepala Dinkes Mimika Reynold R Ubra, di Media Center Kominfo PON Papua Klaster Mimika, Rabu, menyebutkan adanya temuan 13 kasus COVID-19 pada kontingen yang bertanding di klaster Mimika.
Namun, kata dia, temuan itu bukan klaster baru karena sudah dilakukan "tracing" dan pemeriksaan, bahkan semua dalam kondisi baik serta sehat.
Sejak pemeriksaan yang dilakukan pada 28 September lalu, kata Reynold, sekitar 3.000 orang sudah diperiksa antigen dan satu orang dinyatakan reaktif.
Kemudian, dilakukan pengembangan dengan PCR dan ternyata ada yang terkonfirmasi positif COVID-19, padahal pasien tersebut baru lima hari berada di Timika.
"Pemeriksaan dilakukan pada kontak erat, namun hasilnya positif dengan kondisi baik-baik saja," ujarnya.
Kasus lainnya, diungkapkan Reynold, ditemukan saat kontingen hendak pulang sehingga totalnya ada 13 orang.
Akan tetapi, ia memastikan semuanya sudah tertangani secara baik oleh dokter spesialis paru RSUD Mimika dan kondisinya sehat.
"Atas pertimbangan itu dianjurkan untuk isolasi di RSUD, tapi bukan dirawat," tegasnya.
Ada juga tiga orang yang menjalani isolasi di hotel, namun tetap dalam pengawasan.
Menurut Reynold, temuan kasus COVID-19 itu sangat rendah karena total pemeriksaan mencapai 3.000 orang, sementara yang positif hanya 13 orang.
Jadi, ditegaskan Reynold kembali, meski ada temuan kasus COVID-19, tidak bisa kemudian dinyatakan sebagai klaster PON.
"Pasti ada kasus, tapi bukan klaster baru. Tidak ada klaster baru karena semua kontak erat sudah PCR dan negatif," katanya.
Baca juga: Satgas telusuri atlet terpapar COVID-19 di PON Papua
Baca juga: Temuan kasus COVID-19 dan protap penanganan di PON Papua
Baca juga: Pemprov ketatkan pelacakan dan pengetesan kontingen Jawa Barat
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021