Dublin (ANTARA News/AFP) - Mayoritas besar pemilih Irlandia ingin syarat bailout UE-IMF sekitar 67,5 miliar euro (92 miliar dolar) direnegosiasikan, menurut jajak pendapat Minggu.

Syarat kesepakatan tersebut telah menjadi isu pemilu bersamaan dengan kepergian pemimpin oposisi utama Fine Gael Enda Kenny ke Brussels, Jumat untuk memberitahu Ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso bahwa ia akan mengupayakan perubahan dalam kesepakatan tersebut jika, seperti yang diharapkan, ia menjadi perdana menteri sesudah pemilu mendatang.

Sebuah jajak pendapat MillwardBrown Lansdowne dalam surat kabar Sunday Independent mendapati 82 persen menginginkan perundingan kembali bailout yang dipaksakan kepada Perdana Menteri Brian Cowen yang sedang berjuang November silam.

Surat kabar format cetak lebar itu mengatakan publik "jelas gusar" bahwa dana Uni Eropa dipinjamkan kepada Irlandia dengan tingkat bunga jauh lebih tinggi daripada blok itu sendiri meminjamnya, dan menuntut agar pemerintahan baru mendatang mulai mengamendemen persyaratan tersebut.

Sekitar 11 persen dari mereka yang dijajaki mengatakan pemerintahan mendatang tidak harus mencoba meregonesiasikan kesepakatan tersebut.

Walaupun mayoritas besar setuju pemerintahan baru mendatang mencoba untuk merenegosiasi, sekitar 52 persen mengatakan upaya seperti itu kurang bisa atau sangat tidak mungkin berhasil.

Jajak pendapat tersebut dan survei Red C yang mirip di surat kabar Sunday Business Post keduanya menunjukkan Fianna Fail Cowen -- lama menjadi partai tradisional pemerintah republik Irlandia -- menuju kekalahan pemilu terburuknya.

Kedua jajak pendapat menunjukkan partai tersebut jauh dari harapan pemerintahan mendatang, sebuah koalisi yang melibatkan Fine Gael dan partai Buruh.

Kedua jajak pendapat melibatkan wawancara dengan 1000 pemilih Rabu dan Kamis lalu. (ANT/K004)

Pewarta: Kunto Wibisono
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2011