Para pesilat tersebut tampil di Gedung Olahraga (GOR) Toware, Kabupaten Jayapura, Kamis, di dua gelanggang yang bersebelahan.
Keenam pesilat tersebut yakni Deryalfi Fathudin pesilat asal Provinsi Papua, Syarief Hidayatullah Suhaimi asal Jawa Timur dan Asep Yuldan Sani pesilat putra asal Jawa Barat.
Dalam babak semifinal kategori tunggal putra seni tersebut, Asep pesilat dari Bumi Pasundan berhasil meraih nilai paling tinggi dari empat pesilat lainnya di gelanggang satu yakni 457 poin.
Baca juga: Dua pesilat tuan rumah kubur mimpi di babak penyisihan PON XX
Di posisi kedua direbut oleh Syarief Hidayatullah Suhaimi dengan perolehan 450 poin dan pesilat tuan rumah lolos ke final setelah mengumpulkan 444 poin.
Selanjutnya, di gelanggang dua pesilat Sugianto asal DKI Jakarta melenggang ke final dengan perolehan 453 poin, I Kadek Pebrinata asal Bali mengumpulkan 445 poin dan Supardiansyah pesilat dari Kalimantan Timur mengumpulkan 440 poin.
Keenam pesilat putra tersebut akan kembali berhadapan di partai puncak. Untuk jadwal sendiri pihak panitia masih belum bisa memastikan karena ada penyesuaian teknis pertandingan.
Di babak semifinal empat pesilat yang gagal melaju final yakni Tri Rahmad Sampurno dari Sumatera Utara, Agung Muladi dari Daerah Istimewa Yogyakarta, Yus Syahrul Mubarak kontingen asal Bangka Belitung dan terakhir Moh Sucipto pesilat asal Sulawesi Tengah.
Baca juga: Puspa, atlet pencak silat kelas dunia yang bela Jakarta di PON Papua
Baca juga: KONI Pusat ingin pencak silat dipertandingkan di Olimpiade
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2021