Kupang (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan berkantor selama tiga hari di Kupang, ibukota Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), dalam rangkaian kunjungan menghadiri puncak Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kupang pada 9 Februari mendatang.

"Bapak Presiden akan berkantor selama tiga hari di Kupang. Karena akan berkantor di Rumah Jabatan Gubernur NTT, maka Gubernur Frans Lebu Raya dan keluarga termasuk pegawai rumah tangga dan Pol PP harus pindah dari rumah jabatan," kata Ketua Umum Panitia HPN Daerah NTT, Andre Koreh, di Kupang Senin.

Menurut dia, semua aktivitas pelayanan di rumah jabatan gubernur akan diambil alih oleh Protokol Istana Kepresidenan.

Presiden tiga hari berada di NTT menghadiri peringatan Hari Pers Nasional (HPN) di Kupang. Presiden dijadwalkan tiba di Kupang tanggal 8 Februari dan kembali ke Jakarta 11 Februari.

Selama berkantor di rumah jabatan, gedung tersebut akan dijaga ketat Paspampres. Semua barang pribadi milik gubernur dan keluarga akan dipindahkan sementara selama presiden berkantor di rujab.

Dia mengatakan, memasuki H-2, seluruh areal gedung rumah jabatan dan lingkungan sekitarnya akan disteril oleh Paspampres sehingga tidak semua orang boleh bebas masuk ke sana.

Koreh menjelaskan, keberadaan seorang presiden dan ibu yang akan menginap di NTT merupakan sejarah terlama sejak Propinsi NTT ada.

Dan, katanya, hanya baru Presiden SBY yang paling lama menginap. "Biasanya presiden datang pagi dan pulang siang atau sore hari. Tetapi kali ini sampai tiga malam. Kalau pun presiden datang, itu karena ada kondisi khusus seperti terjadi bencana alam," katanya.

Presiden SBY pernah ke Alor dan Manggarai karena bencana alam. Mantan Presiden Soeharto, pernah datang juga karena bencana alam. Datang pagi dan pulang sore hari. Ini adalah satu kebanggaan dan kehormatan serta sesuatu yang sangat luar biasa bagi masyarakat NTT," kata Koreh.

Karena itu, dia meminta dukungan dari seluruh komponen masyarakat daerah ini untuk ikut berpartipasi untuk menyukseskan HPN yang merupakan hajatan nasional terbesar pertama digelar di NTT ini.

(B017/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011