Bojonegoro (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Bojonegoro, Jawa Timur, menerima dana bagi hasil ekplorasi minyak dan gas triwulan IV 2010 sebesar Rp43 miliar.

"Perkiraan penerimaan dana bagi hasil migas bagi Bojonegoro sebesar Rp43 miliar lebih tersebut, berdasarkan perhitungan realisasi penjualan minyak produksi Bojonegoro triwulan IV 2010," kata Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Bojonegoro, Herry Sudjarwo, Senin.

Data diperoleh di dalam pembahasan produksi minyak siap jual di Jakarta beberapa hari yang lalu. Dalam rapat itu, prognosa minyak triwulan IV sebesar 19.214.990 barel, terealisasi 22.020.376,18 barel atau 114,60 persen.

Minyak tersebut, berasal dari produksi minyak PT Pertamina Eksplorasi dan Produksi (EP) Cepu, Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ). Selain itu, juga Unitisasi petrochina dan Exxon Mobil Banyu Urip, Blok Cepu.

Produksi minyak triwulan IV tersebut. naik 829.253,53 barel dibandingkan realisasi minyak siap jual triwulan III. Menurut Herry, berdasarkan penjualan minyak produksi Bojonegoro sampai triwulan IV tersebut, pendapatan kotor yang diperoleh Pemerintah mencapai 1.675.470.524,70 dolar Amerika Serikat.

"Jumlah itu penghasilan kotor, sebab masih harus dipotong biaya produksi, pajak juga lainnya sebelum dibagikan sesuai ketentuan yang ada," katanya menjelaskan.

Sementara itu, pada triwulan IV (periode September sampai dengan Nopember 2010), harga minyak dunia berkisar antara 74,75 dolar Amerika Serikat/ barel hingga 82,24 dolar Amerika Serikat/barel.

Harga minyak dunia tersebut, tidak jauh dari asumsi harga minyak di dalam APBN yang ditetapkan sebesar 80 dolar Amerika Serikat/barel. "Dana bagi hasil migas triwulan IV Rp43 miliar lebih tersebut, kami terima pertengahan Februari ini," katanya mengungkapkan.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2011