Lifter berusia 21 tahun yang pernah tampil di kejuaraan Asia itu membukukan total angkatan terbaik 212kg terdiri atas 97kg snatch dan 115kg clean and jerk, demikian catatan panitia pelaksana angkat besi PON Papua.
Sementara medali perak direbut oleh lifter asal Kalimantan Barat Restu Anggi yang membukukan total angkatan 206kg (snatch 91kg dan clean and jerk 115kg).
Lifter Christina Maria asal Jawa Timur berhak atas medali perunggu seusai mencatatkan angkatan total 298kg dengan snatch 88kg dan clean and jerk 110kg.
Dalam penampilannya di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Papua, Tsabitha hanya gagal pada angkatan kedua Snatch 97kg.
Ia mengangkat barbel dimulai 93kg dengan mudah. Namun percobaan kedua angkat barbel gagal. "Agak kurang fokus dan terburu-buru saja," katanya.
Usai menghilangkan grogi, Tsabitha tampil lebih tenang hingga berhasil mengumpulkan angkatan di babak snatch 97kg.
Tsabitha juga tak menemukan hambatan yang berarti saat melakukan angkatan clean and jerk dalam tiga kesempatan yakni 107kg, 112kg dan 115kg.
Final tersebut diikuti delapan lifter. Selain Tsabitha, Restu dan Christina, juga hadir Bernadicta Babela mewakili Lampung, Siti Sarah dari Kalimantan Timur, Nur Mulianita dari DKI Jakarta, Inseren Baransano mewakili tuan rumah Papua dan Mayasah Dwi dari Jabar.
Baca juga: Lifter Nelly persembahkan emas untuk Kaltim dari angkat besi
Baca juga: Pengamanan ketat dilakukan di arena angkat besi PON
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021