Dalam lomba yang diselenggarakan di Auditorium Universitas Cendrawasih, Kota Jayapura, itu Ketut Ariana mengangkat 137 kg untuk snatch dan 168 kg untuk clean and jerk sehingga total angkatan 305 kg.
Medali emas nomor ini direbut Rahmat Erwin Abdullah dari Sumatera Selatan, sedangkan medali perak disambar lifter Jawa Timur Anwar.
"Memang kemampuan lifter Rahmat yang menyabet emas adalah atlet angkat besi peraih perunggu pada Olimpiade," kata Sinta.
Sinta menyebut Ketut Ariana lolos Pra-PON ketika tampil dalam kelas 73 kg.
"Tetapi, jika di ajang resmi PON Ketut Ariana turun di kelas 73 kg, maka pesertanya hanya tiga atlet, dan hanya disediakan medali emas yang direbut Rizky Juniansyah (dari Banten)," kata Sinta.
Oleh sebab itu, kata Sinta, Ketut Ariana mengambil strategi dengan naik ke kelas 81 kg, sedangkan jika turun pada kelas 73 kg, maka dia otomatis harus diet ketat.
Baca juga: Rahmat Erwin perkasa rebut emas angkat besi PON Papua dan Banten unggul di perebutan emas dan perak angkat besi putra PON Papua
Pewarta: I Komang Suparta
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2021