"Upacara pembukaan (PON Papua) kemarin membuka mata kita semua betapa Indonesia itu kaya dan luar biasa budayanya dengan segala kearifan lokal mereka," kata Pelatih Tim Menembak DKI Jakarta Inca Ferry Wihartanti kepada ANTARA di Lapangan Menembak Terbuka TNI AU Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis.
Inca Ferry mengaku bersyukur dapat mengikuti PON Papua karena penyelenggaraan itu juga mengenalkan provinsi paling timur Tanah Air itu kepada semua perwakilan kontingen dari berbagai daerah.
"Kalau tidak karena PON, mungkin saya belum berkesempatan ke Papua. Ini (pengalaman) luar biasa bagi saya. Saya bersyukur bisa sampai sini," kata pelatih yang juga sempat menjadi juri dalam berbagai kejuaraan menembak tingkat internasional itu.
Pelatih yang pertama kali debut sebagai atlet menembak pada 1997 itu meminta tim menembak Ibu Kota untuk tetap disiplin dalam menjaga konsentrasi dan stamina serta protokol kesehatan dalam kejuaraan multi-cabang olahraga itu.
"Saya selalu minta kepada para atlet untuk tidak mengeluh dan tetap bersyukur karena sudah masuk PON dan berkesempatan hadir di Papua," katanya.
Pada perlombaan yang digelar Kamis, DKI Jakarta menyabet dua medali emas, masing-masing pada nomor individual trap putri oleh Sylvia Silimang dan team trap campuran.
Selain dua emas, tim Ibu Kota juga meraih tiga medali perak pada nomor individual 10 meter air rifle putra oleh Muhammad Perwira Hadi Putra, team 10 meter air rifle putra, dan individual production division oleh Vincentius Djajaningrat.
Sementara pada nomor team trap putra dan team 10 meter air rifle campuran, DKI Jakarta menyabet medali perunggu.
Baca juga: Pelatih menembak DKI apresiasi atlet muda di PON Papua
Baca juga: DKI Jakarta andalkan nomor reaksi dan shotgun untuk tambah emas
Baca juga: Atlet menembak asal Bali Dewa Yadi raih medali perak PON Papua
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2021