Papua (ANTARA) - Tak dipungkiri, jika lawan terkuat bagi sebagian atlet di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua adalah menaklukkan ketakutan yang ada di dalam diri.

Hal itu pula yang dirasakan oleh lifter Jawa Tengah Diah Ayu Permatasari saat tampil di panggung kelas 73kg angkat besi putri di Auditorium Universitas Cenderawasih, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat.

Siang itu Diah memuncaki tangga podium kemenangan usai menaklukan rival asal Lampung Yuliani Gena (peraih perak) serta Gusti Melinda dari Jambi serta Sari Mayang dari Sumatera Barat.

Diah mengawali babak snatch dengan angkatan 90kg dan 95kg, namun gagal saat beban ditambah 101kg di kesempatan ketiga.

Pada babak clean and jerk atlet peraih emas PON Jabar itu tampil tanpa kendala. Angkatan 107kg, 110kg dan 114kg sukses ditaklukkannya.

Diah mengumpulkan total angkatan 215kg (95kg Snatch dan 120kg clean and jerk) sehingga berhak atas medali emas untuk Jateng.

Ada ritual khas yang tampak di diri Diah setiap kali hendak mengangkat barbel. Suara jeritan dari kemarahan serta hentakan kaki kanan terdengar hingga ke tribun penonton.

"Saya teriak biar enggak grogi aja. Semakin saya diam, tangan tuh semakin getar. Semakin saya berteriak keras, semakin saya yakin bahwa saya bisa mengangkat barbel. Semacam mengalahkan diri sendiri musuh terbesar saya," katanya.

Saat tampil di panggung, Diah mengaku selalu berkomunikasi dengan kedua orang tuanya, Susanto dan Farida yang wafat pada 2016 untuk meminta restu.

"Ayah, Ibu.. Diah sedang lomba sekarang. Minta restu untuk kuat," ucap Diah beberapa saat sebelum menaklukkan angkatan clean and jerk 120kg.

Hentakan kaki kanan yang cukup keras di panggung lomba dilakukan atlet kelahiran Jatim pada 3 Juni 1995 itu untuk memastikan bahwa cedera lutut bisa ia taklukan.

"Cedera di lutut saat latihan. Pulih enggak pulih harus bisa. Sakit di lutut saya ini kalah sama keyakinan saya. Kalau tidak dihentakkan, suka terasa sakit," katanya.

Baca juga: Jateng tambah emas PON Papua dari angkat besi kelas 73kg putri
Baca juga: Nelly penuhi target emas Kaltim di angkat besi

 

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Dadan Ramdani
COPYRIGHT © ANTARA 2021