Mimika (ANTARA) - Pelari asal Sumatera Selatan Rio Maholtra mengaku sempat kepikiran untuk menghabiskan masa tuanya di Papua yang masih terjaga keasrian alamnya dan jauh dari hiruk pikuk kesibukan kota.

"Saya dari pesawat sudah ngelihat Papua itu luar biasa. Cantik banget, sangat cantik," kata Rio yang ditemui di Pasar Lama Timika, Mimika, Papua, Jumat.

Rio bersama sejumlah kawannya ditemui saat sedang berkeliling pasar untuk berbelanja oleh-oleh khas Mimika.

Meski baru pertama kali menginjakkan kaki di tanah Papua, peraih medali emas nomor lari 110 meter gawang putra Pekan Olahraga Nasional (PON) XX itu merasa cocok dengan keasrian Bumi Cenderawasih (sebutan Papua).

Atlet yang juga anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu memang ingin menghabiskan hari tuanya di tempat yang jauh dari keramaian.

"Kalau bayangan saya, pinginnya hari tua tinggal di hutan, jauh dari keramaian. Di Papua ini, merasa kayaknya ini suatu bagian dari saya. Kayaknya saya bakal cocok tinggal di sini," ujarnya.

Duta olahraga asal Sumatera Selatan itu dikirim untuk mengikuti PON Papua dan menyumbangkan satu medali emas dari nomor lari 110 meter gawang putra.

Selain meraih medali emas, Catatan waktu yang dibukukan Rio yakni 14,11 detik, telah memecahkan rekor PON atas nama Edi Zakaria yang diukir pada PON 2004 Sumsel dengan waktu 14,16 detik.

Namun, rekor nasional lari 110 meter gawang masih dipegang oleh Rio dengan catatan waktu 14,02 detik, yang dicetaknya pada semifinal Asian Games 2018 di Jakarta.

Perlombaan cabang olahraga atletik PON XX Papua berlangsung mulai 5 hingga 14 Oktober 2021 di GOR Mimika Sport Complex dan Kompleks Freeport Kuala Kencana, dengan memperebutkan 46 medali emas.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2021