Pesawaran, Lampung (ANTARA News) - Penangkapan ikan dengan menggunakan bom hingga sekarang masih marak di perairan laut Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung.

"Hampir setiap hari nelayan di Pulau Legundi salalu bertemu dengan orang-orang yang mengunakan bom ikan sehingga dikhawatirkan akan mengurangi populasi ikan di daerah ini," kata Zani (43), salah seorang nelayan di Dusun Labuhan Agung, Pulau Legundi, Pesawaran, Jumat.

Ia mengatakan, kegiatan mencari ikan dengan cara demikian sangatlah berisiko karena selain mematikan ikan besar dan kecil serta merusak terumbu karang, orang atau nelayan yang menggunakan alat tangkap bom itu dapat terluka akibat ledakan.

"Kami tidak dapat berbuat banyak, yang kami lakukan hanya membiarkannya saja mereka melakukan itu, karena mereka beroperasi tidak hanya satu perahu," kata dia.

"Pernah saya tegur, mereka selalu marah sehingga saat ini dibiarkan saja. Kami mengharapkan Pemerintah Kabupaten Pesawaran dapat menertibkan para nelayan nakal tersebut sehingga populasi ikan di perairan laut setempat," harapnya.

Sujadi, warga lainnya, mengatakan, maraknya pengeboman ikan di daerah itu sangat merugikan nelayan lain karena mengurangi populasi ikan.

"Semakin sedikitnya populasi ikan di daerah ini tentunya akan mengurangi penghasilan para nelayan tradisional," katanya.

Ia menambahkan, kegiatan pengeboman ikan yang dilakukan para nelayan nakal itu sudah terjadi sejak lama, sedangkan pemerintah setempat belum melakukan tindakan penertiban.

"Kami pernah melaporkan para nelayan nakal itu ke instansi terkait, namun belum ada realisasi penertiban kegiatan yang sangat merugikan itu,"sesalnya.
(H009*AS/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2011