London (ANTARA News) - Kesenian Tari Topeng Bali, yang mengeksplorasi setiap gerakan dengan karakter topeng, tampil dalam rangkaian Festival Teater Asia di Kota Thessaloniki, Yunani.

Sekretaris Pertama Jani Sasanti dalam keterangannya kepada Antara London, kemarin, mengatakan, pengenalan terhadap Tari Topeng Bali dengan latar belakang budaya di balik tarian merupakan salah satu tema utama Seminar Tari Topeng Bali dalam rangkaian Festival Teater Asia yang diselenggarakan di Kota Thessaloniki.

Dikatakannya, masyarakat di kota terbesar kedua Yunani tersebut tertarik untuk mengikuti kesempatan langka yang berlangsung selama tiga hari itu.

Antusiasme tinggi para peserta yang terdiri dari seniman, penari dan masyarakat umum terlihat dari kehadiran mereka sejak pukul 10.00 hingga pukul 16.00 setiap harinya.

Penyelenggaraan Festival Teater Asia ini merupakan yang pertama kalinya diadakan di Yunani bertujuan mempromosikan teater dan kebudayaan Asia di Yunani dan memberikan pemahaman mengenai peninggalan budaya Asia.

Dikatakannya, festival digagas Athina Dragkou, warga Thessaloniki, yang juga seorang mahasiswi S3 dari Universitas Royal Holloway, Inggris.

Peraih gelar MA di bidang penyutradaraan teater dari Middlesex University, London, yang tengah melakukan riset mengenai "The Art Forms of Balinese Traditional Dance Drama and Their Use in Western Performing Arts" sebagai syarat untuk mendapatkan gelar PhD.

Penyelenggaraan Festival Asia didukung KBRI di Athena dan Yayasan Seni A4M di kota Thessaloniki berlangsung hingga 6 Februari mendatang menampilkan rangkaian kegiatan seminar, pertunjukan dan kuliah umum mengenai teater Asia, festival makanan, dan pameran benda seni.

Acara festival dibuka dengan seminar tari Topeng Bali melibatkan dua nara sumber yaitu Margaret Coldiron dan Ni Made Pujiwati.

Margaret Coldiron, artis dan penari mempelajari tari Topeng Bali dan pembuatan topeng Bali dengan Ida Bagus Alit, AA Gede Ngurah dan I Nyoman Budiartha di Bali.

Margaret Coldiron, juga merupakan pengarang buku "Trance & Transformation of the Masked Actor in Japanese Noh and Balinese Dance Drama" (Edwin Mellen Press 2004).

Sedangkan Ni Made Pujiwati, lulusan STSI Denpasar adalah Direktur Artistik dari Grup Tari Lila Bahwa yang mengadakan pertunjukan pada berbagai tempat di Eropa dan Amerika Serikat.(*)
(T.H-ZG/A041)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011