Kuta (ANTARA News) - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar memperkirakan hingga kini terdapat sekitar 1.500 TKI yang bekerja di Mesir, 500 orang di antaranya berangkat secara individual atau perorangan.

"WNI yang kini berada di Mesir mencapai 6.500 orang, 1.500 di antaranya merupakan TKI, termasuk 19 orang yang berasal dari Bali," kata Menakertrans Muhaimin Iskandar dalam suatu kegiatan di Kuta, Bali, Minggu.

Dijelaskan bahwa Kementerian Luar Negeri RI telah merencanakan pemulangan mereka secara bertahap jika situasi di negeri piramida itu kian membahayakan keselamatan WNI.

Menteri yang akrab disapa Cak Imin itu menyatakan, dirinya sempat beromunikasi dengan sejumlah TKI yang ada di Mesir.

Mereka mengaku dalam kondisi aman, karena kerusuhan massa hanya terjadi di kawasan Kota Kairo, Alexandria, dan Suez.

"Menurut mereka, radius 30-40 kilometer dari tiga kota itu hampir tidak ada masalah. Namun kami ingatkan jika ada peluang untuk pemulangan, lebih baik segera ikuti itu," katanya menegaskan.

Namun diakui sebagian WNI di Mesir mulai kesulitan mengakses sarana komunikasi, termasuk para mahasiswa.

Untuk itu, pemerintah pusat telah membuka jalur hotline resmi di Kedutaan Besar Indonesia di Kairo, Mesir.

"Hanya saja, hotline yang tersedia masih sulit dihubungi, karena banyaknya WNI yang memanfaatkan untuk memperoleh informasi pemulangan dalam waktu sesegera mungkin,? katanya.

Menakertrans berupaya membantu memfasilitasi mereka yang ingin pulang ke Tanah Air, walaupun akses komunikasi sulit.

"Ada juga yang tidak ingin pulang, namun tidak mudah mendapat akses komunikasi, baik itu telepon atau internet," ucap Muhaimin.(*)

(T.T007/A025)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2011